search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diwarnai Tiga Pertikaian Antar Pemuda
Minggu, 29 Maret 2009, 19:55 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Rangkaian pelaksanaan Hari Raya di Buleleng sedikit ternoda dengan adanya tiga pertikaian antar pemuda. Diantaranya di Perbatasan Desa Petandakan dan Kelurahan Banyuning, Kelurahan Sukasada dan Kelurahan Astina.

Ketiga aksi pertikaian antar pemuda selama rangkaian Hari Raya Nyepi dan Kuningan di Buleleng secara terpisah itu nyaris menimbulkan aksi bentrok massa antar Kelurahan maupun Desa, namun berkat kesigapan Polisi hal tersebut dapat diredam, setelah mengamankan pelaku maupun korban, namun hingga Minggu (29/3) penanganan kasus pertikaian itu belum ditangani secara maksimal oleh polisi.

Peristiwa perkelahian pertama terjadi di didepan Kafe Jepun, Kelurahan Astina yang melibatkan Ketut Saptadi (23) warga Lingkungan Peguyangan, Kelurahan Astina dengan satu kelompok pemuda tak dikenal. Saptadi yang hendak membeli rokok, tiba-tiba dihadang dan dianiaya sekelompk pemuda yang sedang pesta miras dipinggir jalan.

Aksi pertikaian antar pemuda yang kedua berlokasi di kafe Nikki sebelah barat Terminal Sangket, Sukasada, dimana dua orang pemuda asal Desa Panji, I Gusti Nyoman Supardi (33) dan Gusti Putu Merta (47) yang minum miras di kafe Nikki dikeroyok sekelompok pemuda tidak dikenal.

Akibatnya, kedua korban yang diserang secara bersamaan mengalami luka cukup serius, lantaran dipukul secara membabi buta oleh sekolompok pemuda yang kini masih menjadi buronan polisi.

Sedangkan aksi ketiga terjadi disebuah warung dakocan yang berloksi di batas wilayah Kelurahan Banyuning dengan Desa Petandakan akibat salah paham, dua orang pemuda, I Gusti Ketut Yudi (23), warga Desa Petandakan dan I Gede Sustrawan (19), Warga Kelurahan Banyuning, bahkan dalam perkelahian yang nyaris melibatkan massa dari dua desa bertetangga tersebut, I Gusti Ketut Yudi mengancam Sustrawan dengan sebilah pisau.

”Penyebab tiga pertikaian antar pemuda secara terpisah itu dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, korban dan tersangka menyebutkan setelah melakukan minum-minum dengan mengkonsumsi minuman keras dalam ambang batas yang berlebihan, hingga kemudian berujung dengan salah paham dan berbuntut perkelahian,” ungkap Kapolres Buleleng, AKBP Istiyono.

Sementara, dalam penangganan ketiga kasus pertikaian antar pemuda tersebutm Jajaran Polres Buleleng akan melakukan tindakan tegas, namun demikian beberapa pelaku yang disnyalir sebagai pemicu masih diburu polisi. 

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami