search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Black Campaign Mulai Gentayangan
Selasa, 7 April 2009, 17:17 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dua hari menjelang dilaksanakan Pemilu Legislatif (Pileg), selebaran gelap yang berbau kampanye hitam (black campaign) beredar di Jembrana. Dalam selebaran gelap yang diedarkan oleh orang tak dikenal ini, berisi ajakan untuk tidak memilih parpol yang pro UU Pornografi dan Pornoaksi.

Dari informasi yang dikumpulkan, Selasa (7/4) selebaran gelap yang diedarkan sejak Senin (6/4) dibuat oleh sebuah aliansi yang mengaku bernama Aliansi Krama Bali Anti UU Pornografi. Selebaran gelap ini ditemukan tersebar di sejumlah wilayah di Jembrana utamanya di Desa Pekutatan dan Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan serta di wilayah Desa Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo.

Selebaran gelap ini isinya antara lain mengajak masyarakat untuk tidak memilih partai yang mendukung UU pornografi diantaranya Partai Golkar, Partai Demokrat, PKS, PPP dan PAN karena pornografi dinilai telah merobek-robek NKRI dan Pancasila. UU Pornografi dinilai mengancam budaya Bali dan melecehkan ajaran Agama Hindu. Pada baris terakhir tertulis Jangan pilih partai-partai itu pada pemilu 2009.

Kapolres Jembrana AKBP Ketut Suardana ketika dikonfirmasi seusai apel penyerahan pasukan dan linmas ke TPS di Lapangan Pecangakan, Selasa (7/4) mengatakan pihaknya sudah menerima informasi perihal selebaran gelap tersebut.

“Saya sudah perintahka anggota untuk melakukan penyelidikan siapa penyebar selebaran tersebut karena hal itu bisa saja memprovokasi masyarakat,” katanya. Suardana berharap agar selebaran gelap tersebut tidak sampai mempengaruhi situasi keamanan di Jembrana. “Kami akan segera selidiki, jangan sampai hal ini mengacaukan stabilitas pelaksanaan Pemilu 2009,” jelasnya.

Ditemui terpisah Wakil Bupati Jembrana, Putu Artha, Selasa (7/4) mengaku baru menerima laporan tersebut. Artha menduga kalau hal tersebut dilakukan oleh orang-orang yang ingin mengacaukan situasi.

“Hal ini harus disikapi oleh pihak keamanan maupun Panwaslu,” tegasnya.Sementara Ketua Panwaslu Jembrana, Wayan Wasa ketika dihubungi terpisah mengatakan selebaran gelap tersebut mengarah ke tindapidana Pemilu. “Kami akan melakukan penyelidikan,” pungkasnya. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami