search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Minyak Tanah di Badung Tembus Rp 8000/Liter
Selasa, 21 April 2009, 20:44 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Harga minyak tanah di Badung, Denpasar dan sekitarnya kian meroket. Sejak beberapa hari lalu hingga Selasa (21/4) sudah menembus Rp 8.000/liter.

Sejumlah pengecer minyak tanah di Dalung Permai, Kuta Utara, mengakui harga minyak tanah kian langka dan mahal. Mereka mengaku membeli dari pedagang keliling seharga Rp 7.000 sampai Rp 7.500/liter.

“Ya, karena kami beli dengan harga tinggi, apa boleh buat jualnya juga tinggi,” ujar Ibu Wayan seorang pedagang eceran minyak tanah di Perumahan terbesar di Bali itu.

Tak hanya di Dalung, di Denpasar harganya juga sama. Menurut seorang pedagang, Ketut Suri, dia ditawari Rp 7.000/liter dari pedagang keliling.

Karena mahalnya harga, Suri mengaku malas menjualnya kembali.“Saya jadi malas menjual minyak tanah karena untungnya juga tak seberapa. Saya hanya beli untuk keperluan sendiri,” aku Suri yang kebetulan belum memakai kompor gas elpiji.

Salah seorang pengguna kompor minyak tanah, Ade, mengaku kelimpungan dengan melonjaknya harga minyak tanah. “Saya heran, kenapa sih minyak tanah lebih mahal daripada premium. Kalau pun itu kebijakan pemerintah, saya pikir itu perlu diubah, karena tidak pro rakyat,” keluh Ade.

Dari pihak Pertamina Denpasar, beberapa waktu sebelumnya mengatakan, kuota peredaran minyak tanah di Bali memang ditarik secara bertahap seiring pembagian kompor gas elpiji secara gratis bagi masyarakat miskin. Sehingga nantinya harga minyak tanah yang dijual tidak bersubsidi. 
 

Reporter: bbn/sss



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami