search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Turis Wanita Jepang Diculik ‘Polisi Narkoba’
Senin, 28 September 2009, 20:06 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kasus perampokan turis Jepang Mayumi Someya (30) warga Jepang, pada Jumat (25/9) lalu, berbuntut panjang. Rekan korban bernama Rika Sano alias Sanoi (33) diculik oleh pelaku perampok, yang sebelumnya mengaku anggota Polisi Polsek Kuta.


Menurut I Made Budiana (28) selaku karyawan front office merangkap satpam hotel tempat korban menginap di Legian Kuta menyatakan korban, Mayuni dan Sano telah lama menginap di Hotel Prani Legian, Jalan Buntut Sari No. 4, Legian Kelod, Kuta, Badung, kamar nomor 10.

Dalam kesaksiannya ke penyidik Poltabes Denpasar, saksi menuturkan, pada tanggal 25 September, sekitar pukul 24.00 Wita, sepulang dari berpergian, Mayumi dan Sano mengajak seorang pria lokal yang identitasnya tidak diketahui.



Kedua korban masuk ke kamar, pria itu menunggu depan hotel, ujarnya.

Tak lama, sekira 15 menit, Mayumi yang beralamat di 8-9-12 Kitakoiwa Edogmaku Tokyo Jepang, keluar bersama pria tersebut. Sayang, saksi tidak sempat melihat Mayumi, kembali ke kamarnya.

Di kala saksi tertidur lelap, pria yang mengaku anggota Polsek Kuta itu, kembali datang sekitar 02.30 Wita.

Pria itu membangunkan saya dan mengaku anggota polisi. Dia keluarkan kartu KTA (kartu tanda anggota) dan minta diantar ke kamar nomor 10 tempat korban menginap, bebernya.

Yakin anggota polisi, saksi mengantarnya hingga ke pintu. Saat di depan pintu, Mayumi keluar dari kamar. Satpam langsung menyambut dengan obrolan bahasa Inggris.

Mayumi that is from police, he want to check you, he just need informatio, ujar satpam itu.

Setelah mendapat penjelasan, Mayumi selanjutnya keluar dengan pelaku. Hanya saja, sekitar beberapa menit, pelaku kembali datang tanpa ditemani Mayumi.

Pelaku datang untuk menemui Sano di kamar. Sejenak, saksi sempat mendengar penuturan dari pelaku, bahwa Mayumi adalah seorang pengedar narkoba. Tanpa curiga, satpam tersebut kembali mengantarnya menuju kamar.


 

Begitu Sano keluar dari kamar, satpam menegur dengan bahasa Inggris.

Sano, you do with the police because your friend Mayumi have drugs trouble,.

Betapa kagetnya Sano mendengar temannya (Mayumi) ditarget polisi karena narkoba. Kendati demikian, Sano mengikuti pria tersebut.

Saksi mengakui, mengikuti dari belakang saat Sano dan pelaku keluar dengan mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Mio warna hitam. Namun saksi mengaku lupa tidak menghapal nomor plat sepeda motor yang dikendarai pelaku.

Berselang lama, sekitar pukul 03.30 dinihari, pelaku kembali datang. Sano tidak bersama pelaku. Kali ini pelaku sendirian dan mengaku akan mengecek kamar korban.

Saksi tetap saja menurut dan membuka pintu kamar dengan kunci cadangan yang ada di front office.

Lima belas menit menggeledah, pelaku keluar kamar sambil menenteng dua tas. Sementara saksi yang menunggu di pintu luar, hanya bisa benggong dan enggan bertanya.

Sebelum pergi, pelaku berpesan kamar jangan dibersihkan karena akan ada anggota Densus datang untuk melakukan penggeledahan, ucapnya.

Sementara, dari informasi belakangan, ternyata Mayumi dibawa menuju belakang ruko Wangi Bali Jalan Dewi Sri tepatnya berjarak sekitar 2 kilometer dari hotel tempatnya menginap.

Di sana, Mayumi nyaris diperkosa. Gagal memperkosa, pelaku merampas harta benda korban diantaranya, passport, Handphone, anting emas, jam tangan, serta uang tunai Rp 550.000.

Mayumi berhasil meloloskan diri dan kembali nke Hotel Prani Legian, untuk mencari Sano. Akan tetapi, Sano tidak ditemukan dan hingga kini menghilang secara misterius.

Namun ada dugaan, Sano kini berada di tangan pelaku dan disembunyikan disebuah tempat rahasia.

Tidak ada yang berani mengomentari kasus ini. Kapoltabes Denpasar Kombes Pol Gde Alit Widana yang dihubungi enggan mengangkat via telpon. Senada yang dilakukan Kapolsek Kuta AKP Dodi.


Namun, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar membenarkan, perihal masuknya laporan korban ke Poltabes Denpasar.

Kasus ini masih kita atensi, jadi teman teman wartawan bersabar dulu. Anggota Poltabes Denpasar masih menyelidiki, tegasnya. (spy)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami