Turis Jepang Itu Diduga Diperkosa Lalu Dibunuh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Akhirnya terjawab sudah keberadaan Rika Sano alias Sano (33) warga Negara Jepang, yang menghilang sejak Jumat (25/09) lalu dan dilaporkan rekannya Mayumi Someya (30).
Korban ditemukan tewas membusuk di tanah kosong, tadi Senin sore (28/09), persis di depan pasar oleh oleh Kampoeng Bali yang terletak di Jalan Mertanadi Kuta.
Saat ditemukan, kondisi korban sangat mengenaskan. Dari tubuh korban mengeluarkan bau busuk menyengat serta dikerumuni lalat.
Indikasi Sano menjadi korban perkosaan dan pembunuhan sangatlah kuat. Terlihat, wajah korban hancur dan menghitam. Sementara sekujur tubuhnya membiru. Tragisnya, korban hanya mengenakan baju kaos hitam dan tidak bercelana dalam.
Selain itu, di tanah kosong itu, petugas menemukan bercak darah dan barang barang milik korban berupa alat cukur, gunting kuku, kunci kamar hotel, sandal korban, spon mata, celana dalam pink, dua jepit rambut,
Informasi menyebutkan, korban pertama kali ditemukan oleh beberapa karyawan Papaya Bakery, persis disamping tanah kosong itu. Penemuan ini berdasarkan bau menyengat yang menyeruak masuk ke restoran tersebut.
Karyawan sebelah (Papaya Bakery, Red) yang menemukan, mereka mencium bau busuk,jelas buser Polda Bali yang berada di lokasi kejadian.
Walhasil, sekitar pukul 16.00 Wita, karyawan mencoba mengecek dan benar adanya. Korban ditemukan membusuk di semak belukar dalam keadaan tertelungkup.
Aparat kepolisian Polsek Kuta dan Poltabes serta Polda Bali yang menerima laporan langsung ke lokasi kejadian. Tampak di lokasi Direktur Reskrim Polda Bali Kombes Pol. Drs. Wilmar Marpaung. Selain itu petugas Konsulat Jepang ikut menyaksikan penemuan itu.
Petugas terpaksa memasang garis police line agar masyarakat tidak boleh masuk. Maklum saja, ratusan warga baik pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor, sangat antusiasme melihat dari jarak dekat.
Di lokasi kejadian, terlihat petugas identifikasi sedang mengumpulkan sejumlah barang barang milik korban yang berserakan di lokasi.
Pengukuran pun dilakukan, antara jarak barang barang milik korban yang berserakan, dengan lokasi korban tewas di semak semak.
Ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebelum korban tewas, sempat berkelahi dengan pelaku yang sebelumnya dikabarkan seorang polisi.
Setelah mengumpulkan harta benda korban, petugas kemudian menyibak semak belukar guna mengangkat jasad korban.
Begitu semak belukar dibuka, aroma bau membusuk keluar.
Setelah mengambil sidik jari korban, petugas kepolisian langsung mengangkut jasad korban ke RSUP Sanglah.
Ditemui di lokasi, Direktur Reskrim Polda Bali Kombes Pol Drs. Wilmar Marpaung mengatakan, belum mengetahui penyebab kematian korban.
Namun diakuinya, pihaknya telah menemukan barang barang korban yang berserakan di lokasi.
Berapa hari korban meninggal ? Kombes Wilmar belum bisa menjelaskannya karena kesimplan akhir ada pada hasil otopsi rumah sakit.
Nanti otopsi yang akan mengetahuinya, termasuk penyebab kematian dan waktu kematiannya kapan,katanya.
Ditanya apakah ada indikasi sebelum dibunuh, korban diperkosa? Perwira melati tiga asal Sumatera Utara ini enggan menyimpulkan kebenarannya.
Itu belum bisa saya katakan, nanti setelah otopsi akan kita beberkan,jelasnya.
Meski demikian, Kombes Marpaung membenarkan, bahwa korban yang tewas disemak semak itu adalah Sano warga negara Jepang yang menghilang sejak Jumat (25/09) lalu dari Hotel Prani Legian, Jalan Buntut Sari No. 4, Legian Kelod, Kuta, Badung, kamar nomor 10.
Kita berupaya maksimal mengungkap kasus ini supaya memberikan ketenangan tentunya bagi turis yang ada ke Bali. Kalau ini gak terungkap, turis makin takut datang ke Bali,ungkapnya. (spy)
Reporter: bbn/rob