search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Mengklaim Telah Identifikasi Nama Preman
Minggu, 18 Juli 2010, 21:09 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Polisi tidak diam menyikapi peristiwa berdarah, pada Rabu (14/07) dinihari, yang menewaskan karyawan koki Bagus Alit Edi Sastrawan (28) dan melukai Yesaya Karmoi (satpam) di Red Room Dine & Lounge di jalan Camplung Tanduk No. 15x, Seminyak, Kuta. 

Selain telah mengidentifikasi nama nama preman yang melakukan pembunuhan, jajaran Polsek Kuta gencar melakukan razia preman disejumlah tempat hiburan malam di Kuta.

Sudah ada yang kita curigai dan identitas pelaku sudah kita kantongi. Ada puluhan orang yang menjadi target dan masih kita kejar, tegas Kasatreskrim Poltabes Denpasar Kompol Arief Sugiarto SIK.

Menurut mantan Kasat Intelkam Poltabes Denpasar ini, pihaknya masih mendalami keterangan saksi saksi dilapangan, termasuk keterangan para saksi korban hidup, Yesaya. Namun untuk motif penyerangan para pelaku, belum diketahui.Kalau mereka tertangkap baru kita tau motif yang sebenarnya, ungkapnya Minggu (18/07).

Sementara dari keterangan sumber dilapangan, motif penyerangan tersebut diduga akibat perebutan lahan. Sebuah kelompok preman tidak senang atas kedatangan kelompok lain, yang diduga bakal menguasai lahan mereka dikawasan Kuta. Sehingga terjadilah penyerangan tersebut.

Terpisah, razia rutin dilaksanakan jajaran Polsek Kuta, pada Sabtu hingga Minggu (17-18/7) dinihari. Sejumlah tempat hiburan malam di incar dengan mengerahkan puluhan personil dan reskrim, intelkam dan Samapta.Namun dari razia tersebut, tak satu pun preman yang diduga terlibat pembunuhan berhasil ditangkap. Ditanya hasil razia, Kapolsek Kuta AKP Wimboko membantah bahwa razia yang dilakukan mencari preman.Bukan razia, tapi mengecek saja, ulasnya kepada wartawan, pada Minggu (18/07).

Dijelaskannya, kasus Red Room, sampai saat ini masih diselidiki. Pihaknya masih mengejar dengan mengumpulkan daftar nama-nama yang telah menjadi target operasi. Nama nama tersebut diduga terlibat dalam kasus pembunuhan yang menewaskan Bagus Sastrawan.Ditanya seperti apa koordinasi dengan pentolan preman, AKP Wimboko mengatakan, hasilnya belum diketahui karena sudah ditangani jajaran Poltabes Denpasar. Komunikasi ini bertujuan untuk kepentingan penyelidikan dan sebagai langkah preventif, tegasnya.

 

Bagus Alit Edi Sastrawan ditemukan tewas bersimbah darah, pada Rabu (14/07) dinihari lalu, setelah diserang puluhan preman yang datang dengan membawa senjata tajam berbagai jenis. Bagus Sastrawan tewas setelah berusaha membela temannya, Yesaya, satpam yang dianiaya para pelaku. setelah puas membunuh korbannya yang asal Mengwi Badung itu, pelaku mengobrak-abrik fasilitas Red Room dan kabur dengan sepeda motor. 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami