search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Subak Jatiluwih Tak Dapat Retribusi Pariwisata
Rabu, 13 Juli 2011, 09:57 WITA Follow
image

travelerbali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Subak Jatiluwih, yang berada wilayah Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan merasa kecewa. Kekecewaan itu dilontarkan karena selama ini penghasilan dari retribusi karcis masuk pariwisata tidak pernah dinikmati oleh subak. Padahal wisatawan yang datang ke Jatiluwih menyaksikan indahnya panorama hamparan sawah yang dikelola oleh subak.

Rasa kecewa ini diungkapkan oleh Krishna salah satu anggota Subak Jatiluwih. Dikatakannya, selama ini subak Jatiluwih tidak mendapatkan kontribusi dari pendapatan masuk karcis pariwisata.

Sepengetahuannya, penghasilan dari retribusi karcis masuk pariwisata ke wilayah Jatiluwih dalam satu bulan mencapai Rp 25 Juta. Dari penghasilan sebesar itu 20 persennya digunakan untuk gaji karyawan yang bertugas memungut retribusi dan biaya kebersihan. Hasil potongan 20 persen itu kemudian dibagi lagi menjadi dua antara Pemkab Tabanan dengan Desa.

"Pemda mendapatkan sekitar 10 juta dan Desa Rp 10 Juta," jelasnya.

Pendapatan yang diterima oleh Desa Jatiluwih kemudian dibagi lagi menjadi tiga. Yakni Desa mendapatkan 35 persen, Adat Jatiluwih mendapatkan 39 persen dan Adat Gunung Sari mendapatkan 26 persen.

"Sedangkan Subak Jatiluwih yang luasnya mencapai kurang lebih 303 hektar tidak mendapatkan hasil dari retribusi," jelasnya.

Ia sangat menyayangkan kenapa Subak yang menjadi penyangga terakhir pertanian justru tidak mendapatkan hasil retribusi pariwisata.

"Wisatawan ke sini menyaksikan pemandangan hamparan sawah luas berundak-undak, sawah itu dikelola oleh subak," tandasnya.

Sebagai petani kecil yang masih kukuh mempertahankan subak ia hanya berharap kepada pemerintah agar hasil retribusi pariwisata dapat dinikmati oleh subak.

"Dana itu nantinya bisa digunakan sebagai perbaikan sejumlah irigasi yang rusak ataupun jalan subak yang rusak," tambahnya.

Masih menurutnya Subak Jatiluwih terdiri dari tujuh subak yakni subak telabah gede, subak besi kalung, subak kedamian, subak uma duwi, subak gunung sari, subak uma kayu, dan subak kesambi. Yang luasanya mencapai 303 hektar.

 



Perlu diketahui bagi wisatawan asing yang mengunjungi kawasan Jatiluwih dikenai biaya per kepala Rp 10 ribu . Karcis masuknya disediakan oleh Pemkab Tabanan dan petugas retribusi diambil dari warga masyarakat setempat. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami