search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Terduga Teroris Berencana Merampok Pada 19 Maret
Selasa, 20 Maret 2012, 08:45 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Terungkap sudah sepak terjang lima teroris yang tertembak mati di dua tempat yakni di bungalow 99 X Laksmi di Jalan Danau Poso Sanur dan Jalan Gunung Soputan Denpasar. Sebelum ditembak mati Densus 88, ternyata mereka  berencana merampok toko emas di Jimbaran dan Money Charger di Jalan Raya Kuta, pada Senin (19/03/2012).  

Lima anggota jaringan teroris yang tewas tertembak masing masing Hilman Afandi (32) - DPO CIMB Medan- asal Bandung, Nanang (30) tinggal di Jimbaran, Kuta Selatan, Umar H alias Kapten asal Jepara, Jawa Tengah, Dede (27) asal Bandung dan Martino alias Abu Hanif (30) asal Makasar.

Sebelum ke lima pelaku teroris ditembak mati oleh tim gabungan Densus 88 Mabes Polri dan Polda Bali, ke lima teroris sudah dibuntuti sebulan penuh oleh aparat kepolisian. Bahkan, para pelaku diketahui sudah melakukan pertemuan sejak dua minggu lalu menyusul kedatangan dua teroris yang kini masih diburon polisi.

“Mereka sudah kumpul dua minggu lalu tepatnya pada tanggal 7 Maret lalu,” jelas sumber petugas. Dua pelaku yang masih belum diketahui identitasnya inilah disebut sebut telah melakukan survey di lapangan sebelum melakukan aksi perampokan. Mereka mensurvei seputaran Hard Rock Cafe Kuta dan di sepanjang Jalan Raya Pantai Kuta. Mereka juga sempat mengabadikan lokasi di seputaran Jalan Raya Pantai Kuta.

“Dua orang tadi pulang ke Jawa pada Minggu (11/3/2012),” bisik sumber yang tidak mau disebut identitasnya itu. Sepeninggal dua pelaku tadi, pelaku bernama Nanang yang tinggal di Perum Puri Jimabaran, Kuta Selatan, Badung, kemudian menjemput Hilman di kawasan Ubung pada Rabu (14/3) lalu. Hilman sendiri diberikan penginapan di Hotel Puri Naga yang terletak di Jalan Double Six Kuta.

“Hilman membuka dua kamar satu di lantai atas dan satu di lantai bawah. Dia berada di atas untuk memantau dari bawah,” jelas sumber.Maksud dan tujuan menyewa dua kamar Hotel tak lain adalah untuk memantau kondisi bila sewaktu waktu ada penggerebekan. Sementara untuk kamar Hotel paling bawah disewa untuk pertemuan dua anggota lain.

Tak lama menginap di Hotel tersebut, beberapa anggota lainnya datang dan dijemput oleh Nanang yang diduga sebagai local boy. Di kamar itulah menginap pelaku bernama Dede dan Martino alias Abu Hanif. Sesaat bertemu, mereka kemudian melakukan survey ke lokasi sasaran perampokan yakni di toko emas di Pasar Jimbaran di Jalan Uluwatu dan money changer di Kuta.

Para pelaku teroris ini berencana akan merampok di Bali yang diduga untuk mendanai serangkaian kasus pengeboman. Itu dilihat dari kedatangan satu pelaku lagi bernama Umar alias Kapten. Pelaku Umar datang ke Bali dan di jemput oleh Nanang di kawasan Ubung, Denpasar, pada Sabtu (17/03). Pelaku Hilman yang diduga pendana para teroris ini kembali membuka kamar Hotel untuk Umar di Hotel Mulyo Sari di Jalan Setia Budi Kuta pada Minggu (18/3) siang.

Setelah semua lengkap, ke lima teroris ini berkumpul di salah satu warung Soto Makasar di Jalan Teuku Umar pada Minggu (18/3) sekitar pukul 19.00 wita. Pertemuan ini dilakukan untuk menentukan hari perampokan yang disetujui pada hari Senin (19/03). “Mereka pun sepakat akan merampok toko emas di Jimbaran dan money changer di Kuta,” tegas sumber lagi. Dalam pertemuan itu, Nanang dan Hilman mendapat tugas mencuri sepeda motor yang digunakan untuk merampok.Setelah sepakat, mereka pun membagi senjata api jenis FN. Diketahui Nanang dan Hilman membawa bawa senpi. Sementara Kapten,  Dede dan Abdul Hanif membawa juga membawa dua senpi.

“Kita yang memantau melihat mereka berpisah,” tambah sumber. Selesai bertemu di rumah makan Soto Makassar, Nanang dan Hilman mengendarai sepeda motor Supra 125. Sedangkan Kapten, Dede dan Abdul Hanif membawa mobil Avanza berwarna merah. Tim Densus 88 dan Polda Bali langsung membuntuti motor yang dikendarai oleh Nanang dan Hilman yang melaju dari arah Jalan Teuku Umar - Jalan Mahendradatta  dan mengarah ke Jalan Gunung Soputan, Denpasar.

Merasa dibuntuti polisi, dan saat berada di trafficlight Jalan Soputan-Jalan Imam Bonjol, Nanang dan Hilman melakukan perlawanan dengan mengeluarkan senjata api. Karuan saja, petugas Densus 88 mabes Polri yang membututi dari belakang langsung menembak dari arah belakang. Dua teroris tewas saat berada di atas sepeda motor.

Pengejaran yang sama dilakukan tim Densus yang mengejar mobil Avanza warna merah yang dikendari tiga pelaku teroris yakni Kapten, Dede dan Abdul Hanif. Mereka pun dibuntuti hingga masuk ke bungalow 99X Laksmi di Jalan Danau Poso Sanur. Rencananya mereka akan memboking tiga PSK ditempat tersebut. Namun, setelah kedoknya diketahui, tiga pelaku teroris tertembak mati saat baku tembak dengan petugas Densus 88.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hariadi mengatakan, tertembaknya lima pelaku bukanlah sebagai pelaku kejahatan terorisme. Tapi lima pelaku ini terlibat kasus kejahatan senjata api dan satu diantaranya DPO mabes Polri. “ Mereka berencana merampok di tempat tertentu dan berhasil dibuntuti aparat kepolisian mabes Polri dan Polda Bali. Mereka bukan teroris,” tegasnya, pada Senin (19/03/2012).
 

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami