search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Patung Makepung Diperbatasan Tak Terurus
Minggu, 21 April 2013, 21:12 WITA Follow
image

www.beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com. Jembrana. Sebagai maskot kabupaten jembrana, keberadaan Patung Makepung yang berdiri di Desa Pengragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana yang merupakan perbatasan antara Kebupaten Jembrana dengan Kabupaten Tabanan, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Kondisi ini disebabkan patung Makepung yang menjadi maskot Jembrana tidak ada petugas khusus yang mengurusnya.

Dari pantauan dilokasi, kondisi pantung tersebut dalam keadaan kotor, kolam yang terdapat pada bagian bawah patung, airnya sudah mongering. Bahkan dalam kolam tersebut dipenuhi sampah dedaunan, bekas pembungkus nasi dan sampah plastic. Bukan hanya itu, disekitar lokasi patung tersebut juga menebar bau yang sangat menyengat. Padahal keberadaan patung Makepung tersebut merupakan gerbang Jembrana.

Beberapa warga yang kebetulan beristirahan di tempat tersebut mengatakan, kondisi tersebut sudah terjadi sejak enam bulan yang lalu dan dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan. Padahal lokasi tersebut kerap dijadikan tempat peristirahatan oleh beberapa pengendara sepeda motor baik yang melintas dari arah Denpasar maupun dari arah Gilimanuk.

“ Kalau tidak salah sekitar enam bulan yang lalu saya sempat beristirahan disini, kondisinya sudah seperti ini. Kolamnya kering dan banyak sampah,” terang Rahmat Riswanto (35) asal Sitobondo, Jawa Timur yang mengaku bekerja di Denpasar dan kerap mampir di tempat tersebut jika pulang ke kampong halamannya di Situbondo. Pernyataan Riswanto juga dibenarkan oleh beberapa warga sekitar yang mengatakan patung tersebut hampir sekitar enam bulan tidak pernah ada yang mengurus.

Sementara itu Kepala Kantor LHKP Jembrana Putu Widana saat dikonfirmasi Minggu (21/4) mengatakan, memang benar kondisi patung tersebut sempat kotor dengan sampah.

Demikian halnya kolam yang berada di bawahnya kering. Namun menurutnya, pihaknya telah melakukan pembersihan terhadap patung tersebut termasuk mengisi kembali air kolam yang telah kering.

“Kita sudah isi penuh kolam tersebut dengan air, sampai menghabiskan enam tangki,” jelasnya.(Jsp)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami