PPA KB Dorong Dinas Pendidikan Optimalkan Ekstrakurikuler
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Maraknya kasus asusila di kalangan pelajar dan usia dibawah umur belakangan ini di Jembrana, ternyata mendapat perhatian serius dari Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (PPA KB) Kabupaten Jembrana, Ni Wayan Koriani.
Pihaknya mengaku sangat prihatin dengan perkembangan moral serta mental remaja di Jembrana saat ini. Pihaknya mendorong Dinas Pendidikan untuk mengoptimalkan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan meminta pihak orang tua memaksimalkan pola pendampingan terhadap anak.
Saat ditemui Senin (20/5) Kepala Kantor PPA KB Jembrana, Ni Wayan Koriani mengatakan, pihaknya mengaku sangat prihatin dengan perkembangan mental dan moral generasi muda terutama kalangan pelajar di Jembrana saat ini. Dimana dari data kasus yang pernah ada di Jembrana, kasus asusila didominasi oleh kalangan remaja dan siswa.
Perbuatan tersebut menurut Koriani sepertinya telah menjadi tren dikalangan remaja dan pelajar di Jembrana, padahal pihaknya telah berupaya melakukan beberapa kegiatan dan program terhadap pembinaan para remaja dan pelajar.
"Pembinaan tersebut juga kita lakukan dengan melengkapi gambar-gambar peraga dengan tujuan agar generasi muda menjadi paham apa sebenarnya hubungan sex bebas tersebut dan apa sebenarnya bahaya yang ditimbulan untuk dirinya dan orang lain. Termasuk sangat rentan tertular penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS.
Maraknya kasus asusila dikalangan remaja dan pelajar belakangan ini di Jembrana, menurut Koriani adalah merupakan kegagalan semua komponen dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap anak atau pelajar. Untuk itu kedepannya, pihaknya mendorong Dinas Pendidikan untuk mengoptimalkan kurikulum ekstrakurikuler di sekolah.
Memperbanyak kegiatan positif di sekolah diluar jam pelajaran akademis, menurut Koriani dapat mempersempit ruang gerak remaja untuk berbuat hal-hal negative dan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk kegiatan-kegiatan positif dan nantinya secara otomatis bisa memperkokoh mental serta moral para pelajar.
“ Misalnya memperbanyak kegiatan menari atau kegiatan-kegiatan lainnya yang positif,"imbuhnya.
Desa Pakraman serta tokoh agama juga diminta berperan aktif dalam membentuk moral remaja dan pelajar. Misalnya dengan mengoptimalkan kegiatan Pasraman bagi pelajar dan remaja khususnya dikalangan umat hindu dan memperbanyak kegiatan remaja masjid bagi umat Muslim.
Hal tersebut menurut Koriani merupakan hal yang terpenting karena tanpa pendampingan dan pengawasan orang tua perkembangan moral anak akan sulit terkontrol.
Namun menurut Koriani, memecahkan persoalan tersebut tidak boleh hanya melibatkan orang tua dan sekolah. Tidak boleh juga hanya menyalahkan pemerintah, namun yang terpenting semua komponen harus perduli terhadap perkembangan anak, termasuk tokoh Agama di lingkungannya.
Reporter: bbn/net