search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sejarah Vihara Dhammadana Baturiti
Jumat, 13 Desember 2013, 21:18 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Baturiti. Sejarah Vihara Dhammadana, Baturiti, bermula dari perkumpulan Cing Bing Baturiti yang berubah nama menjadi Perkumpulan Suka Duka Kertha Yadnya Baturiti yang masih bernaung di bawah Adat Desa Baturiti. Tahun 80-an, Keluarga Bpk. Putu Adiguna menyumbangkan lahan seluas 10 are, kemudian didukung oleh Bpk. Kangen Disastra dengan turut menyumbang 10 are tanahnya untuk lahan parkir.

Usaha mulia ini ditindaklanjuti oleh Bapak Kangen Disastra menjadi pemrakarsa pembangunan gedung di atas tanah tersebut.Usaha ini didukung oleh Bapak Putu Adiguna, Susanto, Ketut Jaya, Dharma Wijaya dan Nyoman Puja. Perjuangan tersebut mendapat dukungan dari warga dan akhirnya berhasil mendirikan sebuah gedung serba guna yang diberi nama Gedung Kertha Yadnya.

Pada tanggal 9 September 1991 atas kesepakatan warga maka Perkumpulan Suka Duka Kertha Yadnya Baturiti berubah menjadi Yayasan Kertha Yadnya Baturiti dengan tujuan sebagai wadah sosial, keagamaan,pendidikan dan kebudayaan, kesehatan dan non politik.

Melihat perkembangan yang ada, setelah melalui diskusi dengan tokoh seperti Merta Ada dan Dhamma Jiyoti Kassapa, didapatkan penjelasan mengenai ajaran Buddha yang pada saat itu masih belum begitu banyak dipahami di Bali.Muncullah pemikiran untuk pendirian tempat ibadah sesuai harapan warga.

Melalui diskusi denganYM.Girirakkhito Mahathera (alm.) di Brahma Vihara Arama Banjar- Buleleng, semakin jelaslah tentang Ajaran Buddha dan bagaimana pendirian tempat ibadah.

Dengan memanfaatkan Gedung Kertha Yadnya maka terwujudlah Mahacetiya Dharmadana yang diresmikan 17 Mei 1992.Tahun 1995,Ibu Erlina Kang Adiguna didukung Bapak Putu Adiguna sekeluarga menyiapkan lahan pengembangan dengan membeli tanah seluas 30 are yang berada di depan lahan berdirinya Mahacetiya Dharmadana Baturiti.

Diharapkan, akan lebih banyak aktivitas lagi yang bisa dilaksanakan untuk perkembangan mental dan spiritual Umat Buddha di Baturiti khususnya dan di Bali pada umumnya.

Memperhatikan kondisi bangunan Serba Guna yang sekarang dikenal dengan Bangunan Dhammasala Mahacetiya Dharmada-Baturiti yang telah berusia kurang lebih dari 20 tahun, maka Yayasan Kertha Yadnya berinisiatif untuk melakukan renovasi total.Hal ini dilakukan sebagai upaya memenuhi aspirasi Umat Buddha Baturiti menjadikan Mahacetiya Dharmadana – Baturiti sebagai Vihara yang representatif, berfungsi dengan baik, menampung aktivitas Buddha Dhamma di Baturiti pada khususnya dan mendukung aktivitas Buddha Dhamma di Bali pada umumnya.

Pemugaran tahap I dilangsungkan sejak 29 April 2011, dengan fokus pembangunan gedung serba guna yang dilengkapi dengan fasilitas kuti Bhikkhu, ruangan Sekolah Minggu, kantor, dan fasilitas penunjang lainnya. Pemugaran Tahap II meliputi pembangunan Dhammasala (ruang meditasi), kuti Bhikkhu, gazebo dan asrama umat. [bbn]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami