search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pilpres, Umat Budha Diminta Tetap Bersatu
Kamis, 15 Mei 2014, 16:03 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dalam pemilihan presiden mendatang, umat Budha di Bali diimbau agar tetap bersatu. Meski masing-masing punya pilihan calon presiden yang berbeda-beda. Hal ini disampaikan Ketua Dayaka Sabha Vihara, Oscar NW, saat perayaan Waisak, di wihara Buddha Sakyamuni Denpasar, Kamis (15/5/2014).

"Tema perayaan hari raya Waisak kali ini adalah kerukunan dasar dari keutuhan. Dikaitkan dengan pemilihan presiden mendatang, warga Budha agar tetap bersatu meski memiliki pilihan (capres) yang berbeda-beda. Dalam suasana pemilihan yang berbeda-beda agar tetap bersatu untuk membangun bangsa dan negara,"ujar Oscar.

Kerukunan, sambung Oscar, dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Setelah itu berlanjut ke kelompok masyarakat yang lebih luas.

"Sumber percekcokan ada tiga yakni ketamakan, kebencian, dan rasa keakuan. Karena kita merasa ingin menang, ini akan merugikan orang lain, karena semua mahluk pada dasarnya ingin menang. Oleh karena itu kita punya doa, semoga semua mahluk berbahagia,"ujarnya.

Sementara itu, ribuan umat Budha di Bali hadir dalam perayaan Trisuci Waisak 2558 TB/2014 di wihara Buddha Sakyamuni Denpasar. Perayaan hari raya Waisak antara lain diisi dengan pelepasan 1.000 ekor burung.

Upacara puja bakti atau persembahyangan Waisak dimulai pada pukul 9 pagi waktu setempat. Rangkaian puja bakti Waisak ini antara lain pembacaan paritta suci, namakara patha, puja katha, pancasila radhanam, dan ditutup dengan meditasi.

Perayaan waisak juga diisi dengan dhamadesana atau ceramah rohani dari pendeta Budha.  Acara puja bakti Waisak diakhiri dengan kegiatan pemercikan tirta atau air suci pemberkahan yang dilakukan oleh beberapa orang pendeta Budha.

Kegiatan perayaan Waisak di wihara ini kemudian diakhiri dengan kegiatan Abhaya Dana atau pelepasan balon dan burung. Ada sekitar 1.000 ekor burung tekukur dan emprit yang dilepas dalam kegiatan ini.

" Kegiatan ini untuk memberikan rasa aman bagi setiap mahluk, dengan simbolik melepas burung kita memberikan kebebasan pada setiap mahluk agar mahluk ini bisa mencapai kebahagiaan,"jelas Oscar NW.

 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami