search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pakar Politik : PDIP Bisa Berbalik jadi Partai Oposisi
Jumat, 13 Maret 2015, 00:00 WITA Follow
image

bbn/ist/inilahcom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai pengusung Presiden Jokowi di Pilpres 2014 bisa berbalik menjadi partai oposisi. Hal itu jika Jokowi menolak untuk melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Pakar Politik dari CSIS, J Kristiadi mengatakan, tekanan dari partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu justru lambat laun semakin membuat Jokowi dalam posisi dilema. "Partai pengusung (PDIP) justru bisa jadi partai oposisi. Di KIH itu kan yang paling kencang (intervensi) PDIP," kata Kristiadi, Jakarta, Minggu (1/2/2015).

Menurutnya, Jokowi bisa saja keluar dari partai tersebut. Bahkan bukan tidak mungkin, partai Koalisi Indonesia Hebat (KIH) bergabung bersama Koalisi Merah Putih (KMP) tanpa PDIP.

"Politik itu selalu bisa. Malah bin ajaib, agar para partai politik itu sadar. Supaya rakyat tau sebetulnya Jokowi ini ingin taat dan melaksanakan keinginan rakyat," tegasnya.

Penilaian itu juga menyusul atas pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, pertemuan yang digelar di Istana Bogor beberapa waktu lalu itu dalam rangka mengimbangi tekanan politik dari PDIP sebagai partai pengusung di Pilpres 2014.

"Bertemu Prabowo itu mencari keseimbangan. Dimana Jokowi itu sudah tidak bisa mendapat dukungan dari KIH, desakan dari PDIP cukup deras untuk melantik BG (Budi Gunawan)," kata Kristiadi.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami