search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korban AirAsia QZ8501 Ditemukan, Nelayan di Mamuju Merugi
Selasa, 3 Februari 2015, 08:58 WITA Follow
image

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Nelayan di Desa Sumare Kecamatan Simboro, Kepulauan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, rugi akibat peristiwa ditemukannya korban pesawat AirAsia QZ8501 di perairan Majene.

"Kami merugi dalam jumlah yang tidak sedikit karena ditemukannya korban jenazah AirAsia disekitar perairan Majene Provinsi Sulbar," kata Syarif salah seorang nelayan di Desa Sumare Kabupaten Mamuju, Senin (2/2/2015).

Ia mengatakan, pada hari biasanya setiap nelayan mampu menjual ikannya kepada para pengecer ikan yang memasarkan ikan keseluruh wilayah Kota Mamuju, hingga nelayan meraih keuntungan Rp500 ribu per hari.

"Dalam sehari kami biasanya untung Rp500 ribu karena para pengecer ikan bersepeda motor yang disebut warga setempat Pa'gandeng membeli ikan nelayan, namun kini pa'gandeng berhenti menjual ikan kaena takut dagangannya tidak laku," katanya.

Menurut dia, pa'gandeng yang biasanya datang dengan jumlah sekitar 300 orang perhari, kini tidak datang lagi membeli ikan nelayan Desa Sumare yang jumlahnya mencapai ribuan ton.

"Bisa dibayangkan kerugian nelayan di Desa Sumare mencapai ratusan juta rupiah karena peristiwa ditemukannya jenazah Air Asia di perairan Majene," katanya. Ia mengatakan, masyarakat enggan mengkomsumsi ikan air laut karena takut ikan telah memakan jenazah korban Air Asia.

"Masyarakat mengkomsumsi ikan bandeng atau ikan air payau selain telur dan mie instan di Mamuju, makanya nelayan tangkap yang selama ini menangkap ikan diperairan sulawesi merugi, karena masyarakat di Kota Mamuju enggan mengkomsumsi ikan laut," katanya. Ia berharap pemerintah memperhatikan nelayan yang merugi akibat peristiwa bencana Air Asia.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami