Terbentuk Forum Revitalisasi Kawasan GWK
Selasa, 7 Juli 2015,
11:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Forum Revitalisasi Kawasan GWK terbentuk di Denpasar, Senin (6/7/2015). Forum ini nantinya akan memperjuangkan agar proyek pembangunan patung GWK di Ungasan, Badung, Bali, tidak melenceng dari masterplan atau rencana induk semula, yakni menjadi sebuah kawasan pariwisata budaya dan bukan kawasan property atau real estate.
Hal ini mengemuka pada acara Focus Group Discussion (FGD), yang digelar di sebuah rumah makan di Renon Denpasar, Senin. Diskusi bertema "Penyelamatan GWK, Antara Harapan dan Kenyataan" ini dihadiri puluhan orang yang berasal dari berbagai latar belakang mulai pengusaha, akademisi, tokoh spiritual, budayawan, hingga kalangan jurnalis.
Pengusaha Bali, Putu Antara mengatakan, pada awal pembangunannya, kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) mempunyai konsep sebagai 'culture park', untuk kegiatan berkesenian dan budaya yang diharapkan dapat mendukung dunia pariwisata Bali.
"Fasilitas yang ada di GWK sebenarnya bertujuan atau digunakan untuk memperjuangkan local genius Bali,"ujar Putu Antara.
Putu Antara menambahkan, seiring perjalanan waktu, kemudian terjadi berbagai pergeseran di GWK. GWK yang sebelumnya dibangun dengan tujuan untuk kegiatan seni budaya, kini lebih banyak untuk kegiatan komersial dan pesta-pesta.
"Banyak dilakukan pesta-pesta yang sebenarnya tidak layak diselenggarakan tempat itu. Pesta yang ada musik party dan minuman keras sampai pagi. Kawasan ini sebenarnya bukan untuk itu, GWK harusnya tidak untuk itu, telah terjadi sebuah pergeseran di sana, ujarnya.
Selain sering menjadi lokasi pesta yang sifatnya hura-hura, penyimpangan lain yang terjadi di kawasan GWK saat ini adalah pembangunan real estate di dalam kawasan GWK.
" Investor baru membangun kawasan real estate di dalam kawasan GWK. Property bernilai puluhan miliar dengan view GWK ini kini sudah ditawarkan kepada calon pembeli. Ini sudah tentu menyimpang dari rencana awal pembangunan patung GWK.
Tokoh spiritual Sudiarta Indrajaya menambahkan, pembangunan patung GWK sejak awal mempunyai tujuan mulia. Patung yang rencananya akan dibangun setinggi 176 meter, akan menjadi patung tertinggi di dunia dan menjadi kebanggaan masyarakat Bali dan Indonesia.
"Awalnya GWK merupakan kawasan budaya atau cultural park. Kita membeli pertokoan di kompleks Plaza Amata di kawasan itu sebagai bentuk kontribusi untuk membantu mewujudkan patung GWK menjadi kawasan cultural park. Toko di Plaza Amata itu bisa menjadi kawasan receiving area, siapapun bisa kunjungi GWK, masuk hanya bayar parkir kendaraan,"ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil Sin ini mengatakan, pada 6 juni 2002 dilakukan upacara peletakan batu pertama pedestrial patung GWK. Seiring perjalanan waktu, berbagai masalah kemudian muncul di kawasan GWK. Pertokoan Plaza Amata yang awalnya ditujukan untuk menunjang kawasan GWK, kemudian ditembok di bagian barat oleh investor baru.
"Tahun 2011, investor Alam Sutra masuk ke GWK. Sejak itu proyek pembangunan patung GWK semakin menyimpang dari rencana awal. Selain itu, Alam Sutera juga berniat mematikan pengusaha Bali dengan menembok pertokoan Plaza Amata dan menutup akses jalan menuju pertokoan,"ujarnya.
Tokoh spiritual dan budaya, Gusti Ngurah Harta yang hadir pada diskusi mengatakan, perlu langkah konkrit untuk mengatasi persoalan yang ada di kawasan GWK Ungasan.
"Hal penting di sini adalah apa yang perlu kita lakukan untuk mengatasi persoalan ini, langkah apa yang harus kita lakukan untuk membendung niat buruk investor di kawasan GWK?. Itu (yang dilakukan investor) merupakan bentuk arogansi luar biasa. Investor baru ini tidak punya rasa dan pengrasa. Persoalan ini terlalu berlarut-larut, harus diantisipasi dan harus dicari jalan keluarnya,"ujar Ngurah Harta.
Di akhir acara, peserta diskusi sepakat untuk membentuk Forum Revitalisasi Kawasan GWK. Forum ini nantinya akan memperjuangkan agar proyek pembangunan patung GWK di Ungasan tidak melenceng dari masterplan atau rencana induk semula, yakni menjadi sebuah kawasan pariwisata budaya. [bbn/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk