search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kontraktor Sembrono, Perbaikan Jalan Sunset Road Barat Kuta Makan Korban Jiwa
Senin, 19 Oktober 2015, 19:30 WITA Follow
image

bbcom/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Kuta. Perbaikan jalan di jalan Sunset Road Barat Kuta, Kabupaten Badung, Bali, makan korban jiwa. Akibat minimnya rambu perbaikan jalan di lokasi proyek, seorang pengendara mengalami kecelakaan hingga akhirnya meninggal dunia.
 
Informasi ini disampaikan seorang warga bernama Nyoman Astama yang juga rekan korban. Menurut Nyoman, seorang rekannya jatuh di lokasi proyek saat pulang kerja di malam hari.
 
"Kecelakaan dialami seorang teman saya minggu lalu saat ia pulang kerja pada malam hari. Setelah dirawat di rumah sakit Sanglah sejak 13 Oktober akhirnya ia meninggal dunia hari ini. Sangat sedih, karena almarhum masih punya 2 anak kecil-kecil. Nama korban adalah Made Budi Mastina dari Mengwi. Amor ring Acinyha,"ujar Nyoman Astama, dalam surat elektronik yang diterima beritabali.com, hari ini (19/10/2015).
 
Menurut Nyoman, perbaikan jalan yang dimaksud adalah pelapisan jalan Sunset Road Barat (di antara Dealer Toyota dan Jalan Kunti Seminyak) dengan memakai pelapis campuran beton (seperti di Jalan Bypass Ida Bagus Mantra).
 
"Sayangnya pelaksana proyek seolah-olah tidak mempedulikan kepentingan dan keselamatan pengguna jalan. Minggu lalu Saya melewati jalan tersebut, di sana tidak ada dipasang partisi pembatas antara projek dan jalan yang dilalui pengendara. Besi-besi yang keluar dari beton juga sangat berbahaya tanpa ditutupi."
 
"Bayangkan kalau pada malam hari, tidak dipasang tambahan lampu penerangan jalan untuk mengingatkan pengguna jalan bahwa di sana sedang ada projek. Semestinya jauh sebelum lokasi projek, dipasang tanda peringatan dengan lampu kedip, sehingga pengendara dapat menyesuaikan kecepatan kendaraannya. Apalagi adanya perbedaan ketinggian permukaan jalan dari yang sebelumnya dengan yang baru dibuat sangat besar. Belum lagi debu yang ditimbulkan saat kendaraan melintas,"ujarnya.
 
 
Nyoman menilai pelaksana proyek tidak pernah berpikir, bahwa ketidakpeduliannya itu dapat menyebabkan kecelakaan dan bahkan bisa merenggut nyawa seseorang.
 
"Dan itu sudah terjadi dan memakan korban jiwa teman saya,"ujarnya. 
 
Nyoman berharap ada aturan tegas yang dapat diterapkan oleh pemerintah bagi kontraktor yang mengerjakan projek tersebut. Kalau tidak bisa menerapkan standar keamanan bagi pekerja dan pengguna jalan, agar dikenakan sanksi tegas, mulai dari denda, pemutusan kontrak, dan kalau perlu pencabutan ijinnya.
 
Belum ada keterangan resmi dari pihak kontraktor proyek perbaikan jalan terkait hal ini. [bbn/rls]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami