Selain Mahana
Cliff Jumping Point, sebenarnya ada satu lagi wisata cliff jumping yang tak kalah hebat, yakni Blue Lagoon. Terlebih, Blue Lagoon sendiri merupakan wisata cliff jumping pertama di
Nusa Ceningan sebelum hadirnya Mahana Point. Sayangnya, Blue Lagoon kini tak dibuka lagi untuk umum. Tiada Cliff Jumping, tiada pula hiruk pikuk turis seperti biasa.
Usut punya usut, permasalahan sengketa lahan ternyata jadi akar ditutupnya Blue Lagoon. Demikian menurut seorang warga yang juga telah lama bergelut di bidang pariwisata Nusa Ceningan. "Iya, sudah lama ditutup, dengar-dengar sih karena sengketa lahan, tapi
Blue Lagoon masih bisa dikunjungi, walau cuma untuk foto-foto aja," jelas Wayan Sadia, seorang pelaku wisata Nusa Ceningan.
Beritabali.com pun membuktikannya. Menuju ke Blue Lagoon, memang harus melawati semak belukar. Pada saat masuk ke wilayahnya, bangunan rumah yang kemungkinan digunakan sebagai pos penjaga pun sudah rusak. Penuh corat-moret.
Sampah makanan maupun bekas minuman berserakan. Sedikit lupakan masalah sampah tersebut, ternyata ketika makin masuk ke wilayah Blue Lagoon, hamparan laut dengan warna biru yang khas
sukses mencuci mata. Ditambah, ombak yang riuh beserta perpaduan landskap yang sempat tertata dulu dan masih terlihat indah hingga saat ini.
Jadilah, lokasi ini cocok untuk semeton yang gemar berfoto. Semeton bisa berfoto di meja-meja batu yang masih utuh. Bisa juga berfoto dari kejauhan sembari menapaki jalan batu di Blue Lagoon. Jika ingin lebih ekstrim, bisa juga berfoto tepat diatas tumpuan atau point lompatan setinggi 13 meter.
Memang, Blue Lagoon sudah tak setenar dulu. Lompatan 13 meter ke bawah laut pun tak jua bisa dilakukan. Namun, ketika berkunjung ke sini, mata jelas dimanjakan. Indahnya Blue Lagoon pun, masih belum pudar.
