BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Beritabali.com, Karangasem. Kejadian penyegelan Rumah Pintar oleh Prebekel Tianyar Barat Agung Pasrisak pada bulan Maret lalu, merupakan wujud kekecewaan atas kinerja yang dilakukan oleh pengurus Rumah Pintar yang lama.
“Penyegelan hanya berlangsung sehari itupun setelah anak-anak paud sudah keluar,” ujar Prebekel Tianyar Barat Agung Pasrisak, Rabu (26/4).
[pilihan-redaksi]
Pihaknya menjelaskan bahwa hal ini merupakan wujud protes kepada PKK dikarenakan SK yang ditunggu dari bulan Juni 2016 tak kunjung dikeluarkan.
“Sebelumnya pada bulan Juni saya menyatakan untuk ada penggantian pengurus di rumah pintar tersebut karena kepengursan yang lama memang sudah tidak efektif disamping Banyak yang merangkap sebagi pejabat seperti kepala sekolah, juga ada di pertanian dan masih ada lainnya,” ditambahkan Pasrisak.
Padahal menurutnya, warga Tianyar Barat lainnya masih banyak yang butuh pekerjaan. Bahkan ada sarjana dari munti gunung yang masih menganggur dan membutuhkan pekerjaan.
Sehingga, Ia merasa perlu diganti pengurus dengan memanfaatkan sarjana muda yang belum bekerja ini.
Ia juga mengatakan program Rumah Pintar ini sesuai dengan namanya sangat luar biasa sekali. Namun sayang, karena kesibukan dari pengurusnya, program menjadi tidak efektif.
“Saya paling tidak suka ada organisasi yang sudah mengatasnamakan kemiskinan hanya sekedar jalan,” tegasnya.
Sementara, melalui Rumah Pintar ini Agung Pasrisak menekankan agar kemiskinan tidak hanya menjadi kedok melainkan digarap dengan baik sehinga kemiskinan itu bisa teratasi.
"Kita punya potensi wisata mari kita bangkitkan agar per ekonomian masyarakat khususnya di Munti Gunung bisa terangkat," tutupnya. [igs/wrt]
