search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ahli Jalan : Underpass Simpang Bandara Tidak Cocok dan Sangat Riskan
Selasa, 23 Mei 2017, 08:57 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Rencana proyek pembangunan jalan underpass di simpang Bandara Ngurah Rai, Badung, mendapat respon dari ahli infrastruktur jalan. Underpass di simpang bandara dinilai tidak cocok dan berisiko.
 
"Menurut saya sangat riskan karena di sana banyak bangunan utilitas vital yang menuju bandara, ada kabel tegangan tinggi dan pipa avtur. Mestinya tidak diijinkan (dibangun) dan pasti ini tidak ada FS nya (studi kelayakan). Saya sarankan dibuat lewat atas saja atau fly over,"ujar ahli jalan, Susalit Alius CES, kepada beritabali.com, (23/5/2017).
 
Susalit menambahkan, jalan tol Bali Mandara saat ini merupakan bentuk jalan layang atau fly over di atas laut. Jalan layang di simpang bandara Ngurah Rai, menurutnya akan lebih murah dan aman.
 
"Sekarang tinggal dikaji apakah ada pelanggaran adat budaya disana. Ini perlu duduk bersama tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka agama serta adat, bagaimanapun Bali perlu modernisasi pembangunan jalan, tapi juga kita harus tetap melestarikan adat dan budaya Bali," ujar mantan Kepala Balai Jalan VIII Bali, NTB, NTT, yang membangun jalan By Pass Ida Bagus Mantra dan Underpass Simpang Dewa Ruci ini.  
 
Sebelumnya diberitakan, rencana proyek pembangunan jalan underpass di simpang Bandara Ngurah Rai, Badung, mendekati realisasi pelaksanaannya. Pemerintah pusat telah menyediakan anggaran dari APBN sebesar Rp 209,7 miliar. Informasi tersebut terungkap saat Komisi III DPRD Bali berkoordinasi ke Kementerian PUPR di Jakarta, Selasa (16/5/2017).
 
Terungkap bahwa, rencana pembangunan underpass simpang tugu Ngurah Rai sepanjang total 712 meter,  lebar 17 meter dengan alokasi dana -- termasuk proyek simpang Jimbaran dalam  satu paket -- menggunakan sistem multiyears. Pada tahun 2017 dengan dana Rp 49,6 miliar dan   tahun 2018 Rp 160 miliar Pembangunan underpass dan pelebaran simpang Jimbaran menghabiskan dana Rp 209, 7 miliar yang bersumber dari APBN. 
 
“Dana tersebut hanya untuk pembangunan fisik di luar pembebasan lahan. Pembebasan lahan dibebankan pada Pemkab Badung,” ujar pejabat di Kemen-PUPR. Ditambahkan, proses pelaksanaan proyek saat ini sudah masuk pelelangan pada 6 Mei 2017. Kendala yang dihadapi dalam pembebasan lahan sudah clear.
 
Wakil Ketua DPRD Bali Nyoman Sugawa Korry. Menurutnya, untuk mengatasi kemacetan di simpang Patung Ngurah Rai jalan tol Bali Mandara telah diprogramkan pembangunan underpass dengan anggaran tahun 2017 sebesar Rp 49,67 miliar dan dan tahun 2018 sebesar Rp 160 miliar, atau total Rp 209,7 miliar dari Kemen PUPR. 
 
Kendala yang masih dihadapi, terkait pembebasan lahan yang anggarannya diharapkan dari Pemkab Badung dan pemprov atau pemerintah pusat. Termasuk pembebasan lahan tahura. [bbn/psk]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami