search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kasus Pura Jurit Ditangani Dit Reskrimsus-Dit Reskrimum Polda Bali
Sabtu, 3 Juni 2017, 18:13 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Kasus dugaan pemalsuan sertifikat tanah Pura Jurit Uluwatu seluas 3,865 are, kini ditangani penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) dan Direktorat Reskrimum (Dit Reskrimum) Polda Bali. 
 
Direktur Kriminal Khusus Polda Bali Kombes Pol. Kenedy yang dikonfirmasi, akhirnya angkat bicara. Ia membenarkan kasus Pura Jurit Uluwatu kini ditangani jajaran penyidik Dit Reskrimsus dan Dit Reskrimum Polda Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
Namun, dia mengklarifikasi bahwa kasus yang semula ditangani jajaran penyidik Dit Reskrimum Polda Bali itu bukan dilimpahkan ke Dit Reskrimsus Polda Bali. Tapi pihaknya sepakat menangani kasus tersebut bersama-sama.
 
"Bukan dilimpahkan, tapi sejalan. Kami melakukan penyelidikan karena ditemukan adanya keterlibatan oknum Badan Pertanahan Negara (BPN) Badung. BPN itu kan pegawai negeri,” urainya, Jumat (2/6).
 
Kombes Pol. Kenedy menyatakan, penyidik Dit Reskrimsus Polda Bali menangani kasus oknum BPN, sedangkan Dit Reskrimum Polda Bali menangani kasus laporan awal. 
 
Kombes Kenedy enggan menjelaskan seperti apa penanganan kasus Dit Reskrimum Polda Bali.
 
“Tanya ke Dit Reskrimum saja, biar gak salah. Kami hanya menangani oknum BPN yang mensertifikat tanah tersebut. Kalau pemalsuan bukan urusan saya,” ujarnya sekali lagi.
 
Perwira melati tiga dipundak ini mengaku, pemeriksaan terhadap kasus ini masih berjalan. Sejumlah saksi-saksi sudah diperiksa sekitar tiga atau empat orang saksi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari bukti-bukti dugaan keterlibatan oknum BPN tersebut.
 
Dijelaskannya, ada beberapa oknum BPN Badung yang dilaporkan dalam kasus tersebut. Meski salah satunya disebutkan bernama Kadek Apsariani, Kombes Kenedy enggan merinci siapa-siapa saja oknum tersebut. 
 
“Yah, ada beberapa orang dan masih dipetakan. Saksi kami periksa 3 atau 4 orang,” terangnya.[spy/wrt]

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami