search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, Didatangi Umat Berbagai Agama
Kamis, 27 Juli 2017, 15:45 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pura Candi Narmada Tanah Kilap, Denpasar, merupakan salah satu pura besar yang kerap dikunjungi umat Hindu di Bali. Tak hanya umat Hindu, pura ini ternyata juga sering dikunjungi umat dari agama lain selain Hindu.
 
Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, berlokasi di Desa Pemogan, Denpasar. Pura ini terletak di muara Tukad (sungai) Badung, 600 meter arah ke selatan jalan by pass Ngurah Rai, Denpasar.
 
Upacara peresmian atau Pemelaspas Pengenteg Linggih pura ini dilakukan pada 20 Juli 1997. Pura ini termasuk sebagai Pura Dang Kahyangan, merupakan Istadewata Hyang Widhi Wasa dengan Prabhawa (manifestasi) nya sebagai Dewi Kemakmuran.
 
Menurut salah satu Pemangku Pura, Anak Agung Mudarana, Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, selama ini memang identik atau terkait dengan dunia usaha atau perdagangan. Disebut Tanah Kilap, karena dulu tanah di lokasi pura ini berdiri berwarna merah. 
 
 
"Memang yang datang sembahyang ke sini, identik dengan yang punya usaha, segala macam usaha. Mereka memohon kesuksesan atau kemakmuran kepada Bhatari Nihang Cakti (manifestasi Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa),"ujarnya.
 
 
Tak hanya dari Bali, umat yang datang ke pura ini juga berasal dari daerah lainnya, seperti Lombok, Solo, Jakarta, Surabaya, dan wilayah lainnya di Indonesia.
 
"Puncak kunjungan biasanya ramai sewaktu bulan purnama, waktu acara piodalan, waktu padudusan agung, dan upacara balik sumpah,"ujar Mudarana.
 
Selain umat Hindu, umat agama lain juga banyak yang datang ke Pura ini seperti umat Budha dan bahkan juga umat muslim datang ke pura untuk bersembahyang ataupun bermeditasi. 
 
"Kesan-kesan dari mereka yang pernah datang adalah getar aura "Beliau", Ratu Niyang Sakti, Ratu Gede Sakti, Tapak Geni, Taman Suci, mereka merasakan Aura "Beliau" yang kuat. Orang-orang dari Jakarta dan Jawa, yang senang meditasi di tempat ini, mengakui aura "Beliau" kuat,"ujarnya.
 
 
Mudarana menambahkan, pihak pengurus pura tidak membatasi pengunjung yang hendak datang ke pura, asalkan berniat baik. 
 
"Kami pihak (pengurus) pura welcome, siapa saja boleh datang, asal niatnya baik, orang orang luar dari Jakarta, Solo, hingga paranormal, juga pernah datang ke sini untuk minta restu kepada "Beliau" yang ada di sini," ujarnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami