Anggota Paspampres Asal Tabanan Meninggal di Jakarta
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Beritabali.com, Tabanan. Serda I Gede Wahyu Dharma Widnyana (24) anggota pasukan pengaman presiden (Paspampres) asal Banjar Ngis Kelod, Desa Jegu, Kecamatan Penebel, Tabanan, meninggal dunia di kantornya di Jakarta Timur, Minggu ( 6/8/2017).
Belum jelas penyebab meninggalnya pria kelahiran tahun 1993 tersebut. Namun menurut sumber, korban yang saat ini bertugas sebagai Bauur Pukes Paspampres kesatuan Danden Kes Paspampres Jakarta Timur meninggal karena gantung diri di Jakarta, Minggu sekitar pukul 15.00 Wita.
[pilihan-redaksi]
Kebenaran informasi tersebut belum bisa dikonfirmasi. Keluarga korban tertutup mengenai kabar tersebut.
Namun jenazah dari Widnyana saat ini sudah tiba dirumah duka pada Senin (7/8) sekitar pukul 13.00 wita. Pantauan di rumah duka, memang sedang ada persiapan upacara, terlihat pula orang yang lalu lalang sedang menggunakan pakian adat.
Informasi menurut warga memang membenarkan di Banjar Ngis Kelod ada salah seorang Paspampres meninggal. Hanya saja meninggalnya beredar karena sakit. Jika Gede Wahyu Dharma Widnyana sudah menjabat Paspampres selama 4 tahun yang awalnya adalah ikut Pendidikan Secaba (Sekolah Calon Bintara) kemudian mengambil jurusan kesehatan.
"Benar yang meninggal Paspampres itu dari banjar kami," ujar sumber.
Lanjut sumber, Widnyana yang meninggal ini adalah seorang pria yang belum menikah, padahal rencananya akan menikah di bulan September 2017 mendatang. Sempat pula ketika Presiden Joko Widodo ke Bali beberapa hari yang lalu dikatakan Widnyana ini ikut.
"Informasinya dulu sekolah kesehatan di Denpasar kemudian dia cari Secaba dan ikut seleksi Paspampres," tambah sumber sembari mengatakan jika anaknya ini menjadi kebanggan orang tua, dan orang tuanya sangat terpukul sekali kehilangan.
Kelian Dinas Banjar Ngis Kelod, I Nengah Ariawan membenarkan memang anggota Paspampres yang meninggal itu adalah warganya. Terkait meninggal karena gantung diri, ia tidak mengetahui secara pasti. Karena keluarganya mengatakan meninggal karena sakit.
"Benar itu warga saya, tapi dibilang sama keluarga meninggal karena sakit," ujar Ariawan.
Terkait dengan kedatangan jenazah tersebut memang dibenarkan oleh Ariawan tiba dirumah duka pada Selasa (7/8) sekitar pukul 13.00 wita. Dan hari Rabu (9/8) besok akan dilaksanakan upacara Ngaben secara militer. [bbn/nod]
Reporter: -