search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bangunan Pariwisata di Badung Minim Gunakan Ornamen Bali
Rabu, 11 Oktober 2017, 17:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com, Badung. Minimnya bangunan di beberapa kawasan objek pariwisata di Kabupaten Badung yang memakai ornamen berciri khas Bali sangat disayangkan. Seharusnya, bangunan yang berada di beberapa kawasan objek pariwisata tersebut (di daerah Badung khususnya) harus menonjolkan dan mempertahankan ornamen berciri khas Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
"Jangan sampai wisatawan masuk ke Badung tidak melihat ornamen berciri khas Bali, padahal wisatawan telah masuk di Badung yang notabene berada di Bali juga," kata salah satu anggota DPRD Badung Komisi II Pariwisata dan pembangunan, I Gusti Ngurah Sudiarsa, Senin, (9/10) saat ditemui di Legian, Badung.
 
Dilanjutkan, terkait dengan itu, pihaknya akan mengimbau dan akan menetapkan melalui Perda terkait hal ini. Perda akan mengatur keharusan bangunan untuk mengunakan ornamen berciri khas Bali. 
 
"Kita orang Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya, sebetulnya lupa akan jati diri, karena jika dilihat dari pengalaman saya seminggu yang lalu pulang dari Belanda dan Belgia. Di sana mereka, sudah sangat sadar dalam mempertahankan ciri khas yang dimiliki negaranya sendiri. Itu dapat dilihat dari bangunan di Kota-kota besar di Belanda dan Belgia yang ciri khasnya adalah batu bata, bahkan jalannya pun mengunakan batubata," cetusnya.
 
Dia mengharapkan, Badung menonjolkan bahan bangunan berupa batubata pada ornamen-ornamen bangunannya. Misal, mulai dari bangunan-bangunannya, pelingih-pelingih di Pura serta bangunan peningalan-peningalan kerajaan.
 
"Sudah hilang semuanya, kenapa tidak itu yang perlu kita tonjolkan dalam setiap ornamen-ornamen bangunan mengunakan bahan dari batubata saat ini. Apa lagi, dahulu sudah memanfaatkan pemakaian batubata pada setiap pembangunanya," ujarnya.
 
Disamping itu juga menurut Sudiarsa, pihaknya akan menggandeng para pelaku UKM terutama pelaku usaha dibidang batubata di daerah Badung. Produk yang dihasilkan tentu akan dapat dinaikan jumlah produksinya, karena akan dibantu dengan mesin pembuat batubata, tentunya dengan mesin yang memiliki umur yang panjang.
 
"Peran Pemerintah dalam hal ini harus hadir, karena dengan melakukan hal tersebut akan mampu menekan urbanisasi juga. Misal, adanya pelaku usaha batubata memproduksi batubata terutama yang memiliki kualitas bagus. Akan bisa kita ambil langsung, untuk selanjutnya dapat dipakai pada pelaksanaan pembangunan-pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Badung  di Badung khususnya dan Bali pada umumnya," pungkasnya.[bb/aga]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami