search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Status Tanggap Darurat Dicabut, IMF-WB 2018 Tetap Digelar di Bali
Sabtu, 23 Desember 2017, 09:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan bersama Mentri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati mendatangi Posko Pemantauan Gunung Api Agung Rendang, Karangasem, Jumat (22/12).
 
Kedatangan Kedua menteri tersebut adalah untuk melihat secara langsung situasi Gunung Agung saat ini dan memastikan Bali tetap aman untuk menyelenggarakan Annual Meetings International Monetary Fund World Bank Group 2018 (AM 2018) pada 8-14 Oktober 2018 mendatang. 
 
"Belajar dari pengalaman kemarin, kita sudah buat simulasi komputer disesuaikan dengan tahun 1963, bahwa hanya radius bahaya jika terjadi ledakan yakni 8-10 kilometer, maka dengan jarak 73 kilometer Denpasar Nusa Dua kecil kemungkinan akan terkena, jadi saya tegaskan dengan kondisi saat ini tidak ada terpikir untuk memindahkan acara tahunan tersebut," Kata Luhut B Pandjaitan kepada awak media.
 
Sementara panitia nasional untuk pertemuan tahunan tersebut Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya percaya bahwa ini semua terkendali dan tertangani dengan baik. Semua persiapan sudah  dilakukan seperti bagian akomodasi, komunikasi, keamanan dan transportasi.
"Kita optimis akan berjalan seauai jadwal. Walau ada kondisi seperti ini Kita tetap waspada terus melakukan memonitor aktivitas Gunung Agung dan selalu berkordinasi dengan internasional organisaien yang ada di Washington untuk menjelaskan sehingga mereka betul betul paham bahwa sejauh ini tidak ada perubahan jadwal apapun," ujarnya.
 
Di sisi lain, Luhut juga sempat menyatakan akan mengakhiri masa tanggap darurat bencana terkait situasi Gunung Agung. Dengan dicabutnya tanggap darurat maka trevel worning kemungkinan dicabut juga. Namun dengan dicabutnya status tanggap darurat tidak mengurangi perhatian kepada warga pengungsi pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementrian Sosial agar Beras tetap tersedia untuk pengungsi. 
 
Kendati demikian diakui Luhut jika tanggap darurat tersebut dicabut maka Pemda tidak akan bisa mengeluarkan beras untuk pengungsi, sekarang pihaknya akan mencoba apakah Kementrian Sosial bisa mengeluarkan beras jika status tersebut dicabut.
 
Sementar disisi pariwisata, menurutnya pasca dikatakan pihaknya akan datang ke Bali sudah terjadi peningkatan kedatangan wisatawan. "Tentu nanti dampaknya akan berlanjut," terangnya. Sesuai intruksi dari Presiden, akses wisatawan yang datang ke Bali juga akan dipermudah.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami