search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Celah Kurangnya Guide Mandarin HPI Berlisensi, TKA Tiongkok Ambil Alih Profesi
Selasa, 10 Juli 2018, 12:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Data kunjungan wisatawan Tiongkok tercatat dalam 5 tahun terakhir mengalami peningkatan, namun jumlah tersebut tidak diimbangi dengan bertambahnya jumlah pramuwisata (guide) yang berlisensi di Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Hal inilah yang kemudian menjadi celah masuknya guide ilegal yang berasal dari Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok.
 
[pilihan-redaksi]
Dari data yang tercatat di Dinas Pariwisata Bali, setidaknya berdasarkan data perkembangan penerbitan Kartu Tanda Pengenal Pramuwisata (KTPP) umum Provinsi Bali dari tahun 1988 sampai dengan Desember 2017 terdapat 1.585 guide Mandarin dengan jenis kelamin Laki-laki sebanyak 1.151 orang dan Perempuan sebanyak 434 orang.
 
Sedangkan jumlah wisawatan Tiongkok yang berkunjung ke Bali selama 5 tahun terakhir mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, terhitung pada tahun 2013 sebanyak 387.353 wisman Tiongkok datang ke Bali, tahun 2014 sebanyak 385.922 orang, tahun 2015 sebanyak 688.469 orang, di tahun 2016 sebanyak 975.152 orang dan tahun 2017 tercatat sebanyak 1,3 juta lebih. Untuk periode Januari-Mei 2018 turis Tiongkok baru tercatat sebanyak 545.687 orang.
 
Jika dirata-rata per bulannya sekitar sekitar ratusan ribu wisman Tiongkok yang berkunjung ke Bali, sedangkan untuk pemandu wisata mandarin yang berlisensi di HPI baru sebanyak 1.585 orang, bahkan terverifikasi di HPI provinsi Bali saat ini telah berjumlah kurang lebih 950 pramuwisata. 
 
[pilihan-redaksi2]
Menurut Yosua Michael Tjoeng atau akrab disapa Wisnu selaku Kabid Kesra HPI Divisi Mandarin jumlah yang terverifikasi tersebut realitasnya saat ini. Jumlah tersebut diakuinya memang tidak cukup untuk memandu tamu Tiongkok yang datang ke Bali. Perbandingannya, untuk satu pemandu wisata China bisa dua orang pasangan atau 1 bus yang berjumlah 30 hingga 40 penumpang. 
 
Maka dari itu, tidak bisa dinafikkan celah kekurangan tersebut mampu diambil alih oleh TKA Ilegal dari Tiongkok. Ia berharap pemerintah daerah akan membuka kelas baru untuk pendaftaran KTPP HPI mandarin, sehingga terjadi penambahan personel. (bbn/rob)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami