IFC Buka Peluang Garap Sektor Swasta di Bali
Kamis, 2 Agustus 2018,
17:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. International Finance Corporation (IFC) membuka peluang untuk menjalin kerjasama dengan sektor swasta khususnya dalam upaya penanganan permasalahan isu sampah, pengelolaan air serta energi terbarukan di Bali. Hal ini diungkapkan CEO International Finance Corporation (IFC) Mr. Philippe Le Houérou saat beraudiensi di Kantor Gubernur Bali, Kamis (2/8).
[pilihan-redaksi]
Mr. Philippe Le Houérou juga menyampaikan bahwa IFC bersama World Bank telah menyediakan anggaran untuk pengembangan destinasi wisata tidak hanya Bali namun destinasi wisata Bali dan sekitarnya dimana hal ini sejalan dengan rencana pengembangan pariwisata nasional. Ia juga mengapresiasi atas kepemimpinan dari Gubernur Pastika yang mendorong Bali untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan Program Bali Clean and Green seraya berharap hal tersebut dapat terus dilanjutkan oleh Gubernur yang akan memimpin Bali kedepannya.
Mr. Philippe Le Houérou juga menyampaikan bahwa IFC bersama World Bank telah menyediakan anggaran untuk pengembangan destinasi wisata tidak hanya Bali namun destinasi wisata Bali dan sekitarnya dimana hal ini sejalan dengan rencana pengembangan pariwisata nasional. Ia juga mengapresiasi atas kepemimpinan dari Gubernur Pastika yang mendorong Bali untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan Program Bali Clean and Green seraya berharap hal tersebut dapat terus dilanjutkan oleh Gubernur yang akan memimpin Bali kedepannya.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Pastika menyampaikan terimaksihnya atas perhatian yang diberikan pada Bali. Kedepannya Gubernur berharap jalinan kerjasama akan terus dapat ditingkatkan dan pihaknya akan segera terus melakukan koordinasi lebih lanjut.
Dalam pertemuan tersebut dibahas terkait potensi kerjasama yang bisa dilakukan antar kedua belah pihak. Gubernur Pastika yang didampingi Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemprov Bali menyampaikan bahwa banyak hal yang bisa untuk dikerjasamakan khususnya yang berkenaan dengan pembangunan berkelanjutan.
Pemprov Bali memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan Bali sebagai Clean and Green Province, yang salah satunya dilakukan dengan penggunaan energi terbarukan dan pencanangan transportasi yang ramah lingkungan yang tidak menimbulkan polusi baik polusi asap maupun polusi suara.
Di sisi lain, sebagai salah satu daerah tujuan pariwisata dunia, Bali dihadapkan dengan beberapa permasalahan seperti masalah sampah, ketersediaan listrik, transportasi, penyediaan air bersih serta pembangunan infrastuktur untuk menunjang pariwisata itu sendiri.
[pilihan-redaksi2]
Gubernur Pastika juga menggambarkan kondisi pariwisata Bali dimana industri pariwisata Bali yang terkenal sebagai industri pariwisata massal (mass tourism) kedepannya bisa dapat berubah ke arah industri pariwisata kualitas (quality tourism). Dengan pariwisata berkualitas, Gubernur berharap Bali mampu menarik minat wisatawan yang berkualiats pula, sehingga yang menjadi target dan sasaran kedepannya adalah kualitas dari wisatawannya bukan sekedar jumlah kunjungannya.
Gubernur Pastika juga menggambarkan kondisi pariwisata Bali dimana industri pariwisata Bali yang terkenal sebagai industri pariwisata massal (mass tourism) kedepannya bisa dapat berubah ke arah industri pariwisata kualitas (quality tourism). Dengan pariwisata berkualitas, Gubernur berharap Bali mampu menarik minat wisatawan yang berkualiats pula, sehingga yang menjadi target dan sasaran kedepannya adalah kualitas dari wisatawannya bukan sekedar jumlah kunjungannya.
“Bali akan terus memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas dari kelebihan yang dimiliki, untuk itu banyak potensi kerjasama yang bisa dilakukan. Kami ingin Bali bisa jadi salah satu destinasi wisata yang berkualitas sehingga mampu menarik wisatawan berkualitas pula, bukan sekedar pariwisata massal seperti saat ini,“ imbuhnya. (bbn/rlspemprov/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -