search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengembangan Pariwisata Bali Terjebak Pola Palu Gada
Minggu, 26 Agustus 2018, 21:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com,Gianyar. Pengembangan pariwisata Bali dalam implementasinya terjebak dalam pola palu gada. Pola palu gada yang dimaksud yaitu pola apa yang diminta selalu pasti tersedia (apa yang lu minta gue ada). 
 
[pilihan-redaksi]
Hal tersebut diungkapkan Direktur Manajemen Perhotelan Pramana Experience I Nyoman Sudirga Yusa, CHA saat  ditemui disela-sela pembukaan The Kayon Jungle Resort di Ubud, Gianyar pada Minggu (26/8) malam.
 
"Dulu ketika trend wisata SPA, semua hotel punya punya SPA. Kemudian muncul wisata spiritual, tawaran wisata spiritual juga banyak," jelas pria kelahiran bumi serombotan Klungkung.
 
Menurut Sudirga, pada dasarnya wisatawan datang berwisata untuk melihat keunikan suatu wilayah. Guna melihat dan mendapatkan pengetahuan atas apa yang belum pernah dilihat.
 
"Padahal wisatawan datang ingin melihat sesuatu yang baru, pada saat mereka ke Timur mereka ingin melihat apa yang ada di Timur, bukan yang di Barat," ujar Sudirga.
 
[pilihan-redaksi2]
Sudirga mengungkapkan secara konsep pariwisata Bali adalah pariwisata budaya. Namun kenyataanya di lapangan  yang menerapkan kurang dari 10 persen.
 
"Secara tagline saja kita belum satu kata, ada yang menggunakan Bali Shanti, ada yang bilang island of God. Jika memang konsep pariwisata budaya bisa mengangkat dan mengemas apa yang ada di Bali. Mengangkat masakan khas Bali misalnya, seperti lawar Klungah" kata Sudirga.
 
Sudirga menyampaikan pengembangan konsep desa wisata bisa menjadi jalan dalam penerapan pariwisata budaya. Namun pengembangan desa wisata harus hati-hati, agar jangan sampai tanah-tanah di desa tidak beralih kepemilikan.(bbn/mul)

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami