Memperluas Akses Pasar Ekspor Lewat Kebijakan FTA
Kamis, 6 September 2018,
08:41 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Melalui kebijakan Free Trade Agreement (FTA) diharapkan akan memperluas akses pasar ekspor Indonesia namun di satu sisi juga menciptakan bebasnya barang negara lain masuk sehingga penting untuk meningkatkan produk standarisasi ekspor yang berdaya saing global.
[pilihan-redaksi]
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan dan Penindustrian Provinsi Bali, I Putu Astawa saat memberi sambutan pada Edukasi Publik Pemanfaatan FTA di Sanur, Denpasar, Rabu (5/9).
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Perdagangan dan Penindustrian Provinsi Bali, I Putu Astawa saat memberi sambutan pada Edukasi Publik Pemanfaatan FTA di Sanur, Denpasar, Rabu (5/9).
Lebih lanjut ia menjelaskan dalam rangka peningkatan daya saing pelaku usaha maka penting dilakukan menciptakan akses pasar di luar negeri terkait standarisasi yang berorientasi ekspor dan meningkatkan investasi asing. Karena, menurutnya selain akan memperkuat pasar domestik dan ekspor meningkat, tentu akan menciptakan devisa. Maka, lanjutnya otomatis nantinya akan berimbas pada pertumbuhan ekonomi.
"Jika ekonomi tumbuh, tentu akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya.
Oleh karena itu sudah waktunya bagaimana mengedukasi publik tentang FTA, yakni kebijakan semacam perluasan usaha untuk negara tujuan ekspor dengan melakukan perundingan-perundingan.
"Dengan adanya perundingan-perundingan tersebut maka, akan ada kemudahan-kemudahan juga. Terutama bagaimana, nantinya agar dapat memasukan produk yang kita miliki kenegara lain. Walaupun tantangannya, barang lain akan dapat masuk juga ke negara kita," jelasnya.
Hal tersebut merupakan konsekuensi secara berimbang. Dengan adanya FTA, tentu akan ada kemudahan-kemudahan tarif maupun non tarif. Sehinga, produk kita akan mudah masuk kenegara lain di dunia juga.
"Nantinya akan mampu memberi market akses, kepada perluasan negara tujuan ekspor kita. Yang nantinya akan tercipta perdagangan yang lebih inovatif serta defersif pula," ucapnya.
Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagaan RI, Donna Gultom menuturkan saat ini eranya memang globalisasi, tidak ada satu negara di dunia ini yang tumbuh ekonominya tanpa melakukan interaksi dengan negara lain.
[pilihan-redaksi2]
"Ekspor dan impor, merupakan jalan paling mudah guna melakukan kerjasama karena dilihat saat ini masing-masing negara saling mengekpor produk-produk unggulan. Sesunguhnya yang dibarterkan tersebut adalah saling mengekspor keunggulan-keunggulan produk di masing-masing negara," paparnya.
"Ekspor dan impor, merupakan jalan paling mudah guna melakukan kerjasama karena dilihat saat ini masing-masing negara saling mengekpor produk-produk unggulan. Sesunguhnya yang dibarterkan tersebut adalah saling mengekspor keunggulan-keunggulan produk di masing-masing negara," paparnya.
Melalui pasar yang dibuka melalui FTA, diharapkan setiap negara akan dapat memanfaatkannya. Yang menjadi catatan dengan ekspor tersebut harus melihat faktor keunggulan atau produk yang memiliki daya saing mengingat persaingan dengan negara lain yang juga memproduksi produk yang sama.
"Ini melihat kerjasama internasional tersebut tidak hanya kerjasama dengan dua negara saja maka produk yang unggul nantinya juga akan berorientasi untuk menguasai pasar di luar negeri," tandasnya. (bbn/aga/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/aga