search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perempuan Kini Bukan Hanya Sekedar Pemanis Showroom Mobil
Minggu, 24 Maret 2019, 13:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Amerika Serikat. Selama berpuluh puluh tahun, bukan hanya mobil yang menarik perhatian di pameran pameran akbar otomotif, produsen juga menghadirkan perempuan cantik, untuk menarik konsumen melihat dan mencoba mobil.
 
[pilihan-redaksi]
Namun, seperti dikutip dari voaindonesia.com, Situs otomotif untuk perempuan "Ask Patty.com" mencatat sekitar 85 persen pembelian mobil di Amerika Serikat ditentukan oleh perempuan dalam sebuah rumah tangga. Tapi pemasaran mobil selama ini cenderung ditujukan pada laki-laki. Semua ini berubah, seiring pergantian pula dalam kepemimpinan perusahaan-perusahaan otomotif.
 
Tapi pada April tahun lalu, Shanghai Motor Show melarang adanya SPG (Sales Promotion Girl), agar konsumen kembali fokus ke produk., yakni mobil.SPG berpenampilan menarik masih ada dalam berbagai pameran otomotif, tapi bersamaan dengan itu, perempuan juga memegang kendali dalam industri otomotif.
 
 
"Anda tidak hanya menjual produk, tapi juga pengalaman berkendara. Itulah yang membuatnya menjadi menarik, mengapa perempuan tidak ingin terlibat dalam hal itu. Saya anjurkan lebih banyak perempuan untuk ikut terjun dalam industri ini, dan tahukah Anda, bahwa ada kenaikan jumlah perempuan (saat ini), meskipun lambat,” jelas Linda Jackson,CEO Citroen.
 
Linda Jackson menjadi direktur utama Citroen, pada 2014 dan baru saja diakui sebagai perempuan paling berpengaruh dalam industri otomotif Inggris, oleh majalah auto-car. Ia kini bukan satu-satunya eksekutif perempuan di industri yang semula terkesan maskulin ini.
 
 
Terobosan bagi keterwakilan perempuan di pucuk pimpinan industri otomotif terjadi pada 2014, saat Mary Barra, menjadi CEO General Motors, menandai untuk pertama kalinya, perusahaan otomotif besar dipimpin seorang perempuan. Bersamaan dengan ini, terjadi juga pergeseran pemasaran otomotif, bukan hanya kepada laki-laki.
 
[pilihan-redaksi2]
“Saya pikir orang lebih mempercayai naluri dan keterampilan perempuan, memercayai kemampuan mereka.Maksud saya, kami menampilkan mobil senilai 1,8 juta dolar yang interiornya dirancang oleh perempuan,” kata Debb Pollack, promotor mobil mewah.
 
“Ada kesan perempuan hanya tertarik penampilan luar atau estetika saja. Tapi pada kenyataannya perempuan jauh lebih peduli pada performa dan kinerja mobil,” kata Silvia Baruffaldi, Pengamat Otomotif “Auto & Design”
 
Meski telah mencapai kemajuan, lembaga nirlaba “Catalyst” mencatat Amerika Serikat, Kanada dan Eropa masih ketinggalan dalam keterwakilan perempuan dalam jajaran direksi. Sebagian dari dua puluh produsen otomotif terbesar, bahkan tak memiliki satu pun perempuan di jajaran pimpinan. (bbn/rls/rob)

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami