search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petani di Pupuan Tewas Tenggelam Saat Berenang
Senin, 20 Mei 2019, 06:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Naas menimpa seorang petani I Dewa Made Giri Adnyana, 50, warga asal Banjar Dinas Delod Ceking, Desa Blatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan. Saat mandi di Sungai Yeh Sibuh, Desa Belatungan Kecamatan Pupuan, justru ia tenggelam hingga tewas pada Sabtu, 18 Mei 2019 sore. 
 
[pilihan-redaksi]
Tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 Wita. Bermula dari Dewa Made Giri Adnyana mengajak rekannya I Nyoman Urip Naya, (35) mandi di Sungai Yeh Sibuh yang memiliki kedalaman 2 meter. Korban putuskan mandi dengan Made Urip usai metik kopi di kebunnya Made Urip. 
 
Di lokasi kejadian Sungai Yeh Sibuh, korban Giri Adnyana sempat berenang. Saat berenang korban kemungkinan kelelahan. Korban sempat meminta tolong kepada Made Urip, namun apa daya Made Urip berusaha menolong korban namun terlambat sehingga korban langsung tenggelam. 
 
Dalam keadaan panik Made Urip saat itu berusaha mencari pertolongan warga. Dilihatlah I Dewa Putu Juni Artawan, 21 tahun. Melihat kejadian itu Juni Artawan menghubungi sejumlah warga Banjar Yeh Sibuh, Desa Belatungan untuk datang membantu evakuasi korban. Saat ditemukan korban sudah tak bernyawa dan selanjutnya dibawa ke rumah duka Banjar Delod Ceking, Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan. 
 
Dari keterangan petugas medis Puskesmas Pupuan I setelah dilakukan pemeriksaan luar, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban. Korban diperkirakan meninggal karena kehabisan nafas dan tenggelam. 
 
Kasubag Humas Polres Tabanan Iptu I Made Budiarta ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Jika korban yang seorang petani ini meninggal karena tenggelam. "Dia (korban) tenggelam saat mandi di Sungai Yeh Sibuh dengan kedalaman dua meter," ungkapnya. 
 
Keluarga sudah menerima kematian korban sebagai musibah. Dan sesuai rencana korban Giri Adnyana akan dikubur di Setra Banjar Dinas Delod Ceking, Desa Belatungan, Kecamatan Pupuan Tabanan pada Redite Wage Wuku Landep, Minggu (19/5) kemarin. "Korban seorang petani," ujar Iptu I Made Budiarta. 
 
[pilihan-redaksi2]
Dihubungi terpisah Perbekel Belatungan I Dewa Nyoman Widisucipta mengatakan bahwa ia sendiri masih memiliki hubungan keluarga dengan korban. Korban Giri Adnyana ini memang murni tenggelam setelah memetik kopi. 
 
Hanya saja, saat hendak mandi di tempat pemandian biasa banyak perempuan, karena malu korban memutuskan mandi ke arah selatan. "Padahal tidak dalam sekali, mungkin karena di bawahnya ada pasir saat mau ke atas permukaan itu ia tidak bisa sehingga tenggelam. Dan ia juga tak bisa berenang ditambah dengan kelelahan saat kerja," jelasnya. 
 
Dengan kondisi itu korban yang keseharianya memiliki sikap pendiam ini sudah dikubur oleh keluarga. Keluarga merasa kehilangan karena meskipun korban pendiam ia rajin mesuka duka di banjar maupun desa. "Semua keluarga masih merasa kehilangan, korban ini rajin," ujarnya sembari menyebutkan korban memiliki satu anak perempuan. (bbn/tab/rob) 

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami