search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kencing Nyeri dan Keluar Nanah, Itu Sifilis atau Gonore?
Minggu, 23 Juni 2019, 15:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tanya: “Dok, saya mau tanya, sebenarnya kalau kencing nyeri dan keluar nanah itu sebenarnya sakit apa? Ada teman yang bilang sifilis, ada yang bilang gonore. Saya sepertinya kena infeksi ini gara-gara diajak teman-teman buat coba-coba melakukan hubungan seksual dengan pekerja seks. Teman-teman memberikan saya minum obat antibiotik, tapi belum juga sembuh. Ini bagaimana dok?” (Komang, 21 tahun)
 
Jawab: Sesungguhnya semua orang lagi-lagi perlu tahu tentang hal ini, karena kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) belakangan semakin meningkat jumlah kejadiannya. Banyak yang masih salah kaprah tentang IMS, terutama membedakan jenisnya, karena berbeda jenis tentu saja berbeda juga cara pengobatannya. Masih banyak yang asal mengobati dan sembarangan minum antibiotik yang akhirnya justru membuat penyakit menjadi tidak sembuh dan bertambah serius. Infeksi bisa berlanjut menjadi susah disembuhkan karena terjadi resistensi kuman, infeksi juga bisa berlanjut mengakibatkan gangguan kesuburan, bahkan bisa makin serius infeksi menjadi lebih berat dan fatal. Jangan lupa, saat Anda terkena infeksi menular karena hubungan seksual yang berisiko, sesungguhnya Anda juga berisiko tertular HIV yang sampai saat ini belum bisa tuntas disembuhkan.
 
Dalam kasus ini, karena kasus terjadi pada laki-laki, gejala IMS lebih mudah dikenali, dilihat dan dirasakan, berbeda dengan kasus pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari. Jika dicermati, keluhannya adalah nyeri saat buang air kecil dan kencing juga bernanah sesungguhnya lebih mengarah kepada gonore dan bukan sifilis. Tetapi tentu saja untuk memastikannya harus diperiksakan kembali ke dokter. Terkadang seorang dokter juga memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis penyakit demi kesembuhan yang tuntas.
 
Memang banyak yang salah kaprah. Kencing nanah lebih sering dihubungkan dengan sifilis, padahal gejala khas sifilis itu adalah luka di kelamin dan bukan kencing bernanah. Tentu saja ini harus diluruskan untuk mencegah upaya sembarangan dalam mengobati penyakit. Jadi, sifilis dan gonore itu adalah dua jenis IMS yang berbeda. Coba kembali kita lihat perbedaannya diantara gonore dan sifilis ini. 
 
Gonore Gonore sering juga disebut dengan GO. Ini adalah jenis IMS yang paling sering terjadi. Dalam hitungan hari setelah berhubungan seksual dengan pengidap gonore tanpa menggunakan kondom, tanda dan gejala sudah bisa muncul. Tanda-tanda penyakitnya adalah nyeri saat buang air kecil, kelamin terlihat bengkak ringan memerah dan kencing bernanah. Gejala pada laki-laki adalah rasa sakit pada saat kencing, keluarnya nanah kental kuning kehijauan, ujung penis tampak merah dan agak bengkak. Pada perempuan, 60% kasus tidak menunjukkan gejala. Namun ada juga rasa sakit pada saat kencing dan terdapat keputihan kental berwarna kekuningan. Akibat penyakit GO, pada laki-laki dan perempuan, seringkali bisa sampai mengakibatkan gangguan kesuburan. Pada perempuan bisa juga terjadi radang panggul, dan dapat diturunkan kepada bayi yang baru lahir berupa infeksi pada mata yang dapat menyebabkan kebutaan. 
 
 
Sifilis seering disebut dengan raja singa. Gejala khasnya adalah luka cekung di kelamin yang tidak terasa nyeri dan bisa hilang sendiri dalam beberapa hari. Awalnya bisa tidak terlihat ada gejala yang berlangsung 3-4 minggu, kadang-kadang sampai 13 minggu. Kemudian timbul luka di sekitar alat kelamin yang tidak nyeri dan bisa hilang sendiri. Kadang-kadang disertai pusing-pusing dan nyeri tulang seperti flu, yang akan hilang tanpa diobati. Ada bercak kemerahan pada tubuh sekitar 6-12 minggu setelah hubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya dan seringkali penderita tidak memperhatikan hal ini. Selama 2-3 tahun pertama penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa-apa, atau disebut masa laten. Setelah 5-10 tahun penyakit sifilis akan menyerang susunan syaraf otak, pembuluh darah dan jantung. Pada perempuan hamil sifilis dapat ditularkan kepada bayi yang dikandungnya dan bisa lahir dengan kerusakan kulit, hati, limpa dan keterbelakangan mental.
 
Nah, itu adalah perbedaannya. Sesungguhnya berbeda jauh tanda dan gejalanya. Kuman penyebabnya juga berbeda. Gonore disebabkan oleh Neiseria gonore, sedangkan sifilis disebabkan oleh Treponema pallidum. Itu artinya pengobatannya juga sesungguhnya berbeda. Karenanya hal terbaik yang bisa dilakukan jika mengalami keluhan apapun di kelamin setelah pernah melakukan hubungan seksual berisiko tanpa menggunakan kondom, Anda sebaiknya datang memeriksakan diri ke dokter dan jaga coba-coba mengobati sendiri secara sembarangan. Jika terkena IMS, pasangan kita juga harus diperiksa dan diobati. Jangan mengobati diri sendiri saja. Jika sudah ke dokter dan mendapatkan obat, patuhi cara pengobatan sesuai petunjuk yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan untuk memastikan kesembuhan. Hindari hubungan seksual selama masih ada gejala. Untuk selanjutnya, tetaplah setia dengan pasangan dan selalu menjaga kebersihan alat kelamin.

Reporter: bbn/oka



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami