Riset Roy Morgan: Banyak Warga Sudah Tidak Percaya Medsos
Senin, 29 Juli 2019,
13:30 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Jakarta. Survei terbaru dari perusahaan riset Roy Morgan tentang tingkat kepercayaan di media sosial dan media konvensional menunjukkan kepercayaan masyarakat atas medsos buruk dibanding media konvensional seperti radio, majalah dan televisi. Artinya, banyak warga yang tidak percaya dengan postingan di medsos.
[pilihan-redaksi]
Diungkapkan Roy Morgan, 44 persen warga Australia tidak mempercayai media sosial (medsos). Mereka sejauh ini masih lebih mengandalkan sajian berita dari media konvensional.
Survei serupa tahun lalu menyebut Facebook sebagai medsos yang paling tidak dipercayai, namun survei tahun ini menunjukkan adanya peningkatan kepercayaan. Tingkat ketidakpercayaan warga Australia terhadap Facebook kini tercatat hanya 33 persen.
Survei yang melibatkan 1.200 responden di bulan April 2019 ini menyebutkan, ada beberapa alasan utama mengapa mereka tidak memercayai medsos.
Pertama yaitu maraknya hoaks atau manipulasi kebenaran. Kedua yakni siapapun saat ini bisa membuat klaim tanpa bukti dan menyebarkannya sebagai berita.
“Ketiga banyak kebenaran yang dimanipulasi, masalah privasi, bias, dan agenda tersembunyi,” ujar CEO Roy Morgan, Michele Levine, mengenai hasil survei tersebut.
“Ketidakpercayaan itu manifestasi ketakutan, rasa sakit, dan pengkhianatan yang kita alami,” katanya dilansir Indonesiainside.id
[pilihan-redaksi2]
Levine mengatakan ditengah maraknya berita bohong, melacak ketidakpercayaan menjadi masalah serius bagi para pengelola media.
Survei ini menunjukkan media konvensional secara konsisten tetap dipercayai warga Australia.
Media yang paling dipercaya yaitu lembaga penyiaran publik ABC, disusul oleh SBS. ABC bahkan hanya mendapat tingkat ketidakpercayaan dari warga Australia sebanyak 7 persen.
“Warga Australia menyatakan kepercayaan mereka terhadap ABC didorong oleh kurangnya bias dan keberpihakan, serta jurnalisme berkualitas dan beretika,” jelasnya. [bbn/rls/psk]
Reporter: bbn/rls