"Papuk" Sahnun Jalani Perawatan Rambut di Salon dan Ditawari Umroh
Jumat, 9 Agustus 2019,
22:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Beritabali.com, Lombok. Papuk (nenek) Sahnun, pemulung di kota Mataram penderma Rp 10 juta untuk membeli satu ekor sapi kurban dan menjadi viral, kini berpenampilan lebih bersih.
[pilihan-redaksi]
Salah satu salon brand terkenal ibu kota dan membuka cabangnya di salah satu mall di Mataram, memberikan perawatan rambut gratis. Alhasil, papuk Sahnun 'nyalon' rambut dan menjadi perhatian pengunjung mall karena kedermawanannya menyentuh hati masyarakat.
Salah satu salon brand terkenal ibu kota dan membuka cabangnya di salah satu mall di Mataram, memberikan perawatan rambut gratis. Alhasil, papuk Sahnun 'nyalon' rambut dan menjadi perhatian pengunjung mall karena kedermawanannya menyentuh hati masyarakat.
Selain dapat perawatan rambut dari salon terkenal, pemulung tunawisma dan hidup sebatang kara ini juga mendapat tawaran umroh gratis dari warga Karang Jangkong. Lingkungan tempat papuk Sahnun berderma dan menjadi tempat tinggalnya. Selama 15 tahun menjadi bagian warga Karang Jangkong, namun tanpa tempat tinggal yang jelas.
Mengawali bekerja sebagai pembantu rumah tangga di salah satu warga di Karang Jangkong, kemudian memilih berhenti sendiri karena alasan sudah tidak ada pekerjaan di majikannya. Anak-anak majikan yang diasuhnya sudah besar, dan papuk Sahnun memilih berhenti dan sejak itu memulai jalan hidupnya sebagai pemulung.
Tentang tawaran umroh gratis, papuk Sahnun menolaknya. Nenek Sahnun tidak menerima tawaran tersebut karena gratis. "Dia enggan menyusahkan orang lain dan memilih menggunakan uang pribadi," jelas Hajah Handayani, Ketua Majelis Taklim Masjid Nurul Iman Karangjangkong, tempat biasa papuk Sahnun menyetorkan hasil memulungnya.
Lanjut Hajah Handayani menuturkan, warga menawarkan umroh gratis karena Sahnun sering berkurban. Karena yang bersangkutan menolak, akhirnya dipikirkan bagaimana caranya agar papuk Sahnun menerima.
"Akhirnya kita bilang uang umroh nanti dicicil oleh dia, baru dia mau," tutur Hajah Handayani.
[pilihan-redaksi2]
Bertahun-tahun menjadi pemulung, papuk Sahnun mulai pagi sudah memulai jam kerjanya. Menyusuri sepanjang jalan kota Mataram, belasan kilometer, berjalan tanpa alas kaki. Mulai kawasan Karang Jangkong, Cakranegara, hingga Ampenan. Sempat lama memilih tinggal dan tidur di pekuburan 'sema' Hindu Karang Jangkong, saat ini papuk Sahnun memilih tinggal menumpang di emperan toko sebelah Mataram Mall. Dari hasil memulungnya, setiap tiga hari sekali, pemulung dengan tubuh mungil ini datang ke Bendahara Majelis Taklim Masjid, untuk menabung.
Bertahun-tahun menjadi pemulung, papuk Sahnun mulai pagi sudah memulai jam kerjanya. Menyusuri sepanjang jalan kota Mataram, belasan kilometer, berjalan tanpa alas kaki. Mulai kawasan Karang Jangkong, Cakranegara, hingga Ampenan. Sempat lama memilih tinggal dan tidur di pekuburan 'sema' Hindu Karang Jangkong, saat ini papuk Sahnun memilih tinggal menumpang di emperan toko sebelah Mataram Mall. Dari hasil memulungnya, setiap tiga hari sekali, pemulung dengan tubuh mungil ini datang ke Bendahara Majelis Taklim Masjid, untuk menabung.
Uang tabungan hingga total berjumlah Rp 10 juta itulah, yang kemudian disumbangkan seluruhnya oleh papuk Sahnun dan menjadi viral. Dan sebelum menjadi viral, sejatinya papuk Sahnun memang rutin tiap tahun ber-qurban satu ekor kambing. Dan itu sudah dilakoninya lima tahun terakhir.
Sementara itu, Papuk Sahnun juga sempat digigit anjing dan infeksi pada Kamis (8/8/2019). Warga kemudian dibawa ke dokter. Ajaibnya, Jumat (9/8/2019) pagi, dia tetap pergi memulung walau dengan kondisi kaki diperban. (bbn/lom/rob)
Reporter: bbn/lom