search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
GrabFood Ajak Masyarakat Indonesia untuk Kurangi Penggunaan Plastik
Jumat, 23 Agustus 2019, 11:29 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. GrabFood, turut berkontribusi dalam kerja sama dengan beberapa mitra untuk menggerakkan program kelestarian lingkungan hidup, serta menggalakkan kebiasaan tidak menggunakan barang berbahan plastik demi menyelamatkan lingkungan bersama.
 
[pilihan-redaksi]
Indonesia kini telah menjadi negara penyumbang plastik terbesar kedua di dunia. Menurut survei yang dilakukan yayasan Rivers, Oceans, Lands, and Ecology (ROLE), setiap harinya ada sekitar 130.000 ton sampah plastik dan limbah yang diproduksi! Sebagai langkah memerangi penggunaan bahan plastik, beberapa provinsi di Indonesia kini perlahan mulai melarang penggunaan plastik kepada masyarakat. 
 
Bali menjadi salah satu provinsi yang berupaya untuk meminimalisir kebiasaan mengkhawatirkan ini. Seperti diketahui, Gubernur Bali I Wayan Koster, telah mengeluarkan Pergub no. 97 tahun 2018 yang melarang penggunaan material plastik, seperti kantong plastik, sedotan plastik, hingga styrofoam. Dampaknya, pengiriman dan penggunaan produk plastik ke Bali turun drastis sejak Januari sampai awal Juni 2019.
 
 
Bersamaan dengan hal tersebut, Grab, everyday superapp terkemuka di Asia Tenggara, lewat layanan pesan antar makanan GrabFood, turut berkontribusi dalam kerja sama dengan beberapa mitra untuk menggerakkan program kelestarian lingkungan hidup, serta mengobarkan semangat untuk kebiasaan tidak menggunakan barang berbahan plastik demi menyelamatkan lingkungan bersama. 
 
Pada kesempatan kali ini, GrabFood menggandeng beberapa pihak mengadakan program kelestarian lingkungan hidup untuk mengurangi penggunaan plastik di Bali, mulai dari komunitas Malu Dong, Get Plastic, hingga mitra merchant GrabFood, Burger King.
 
“Komitmen Grab tak hanya sebatas dalam mendukung kemajuan transportasi dan pertumbuhan ekonomi digital. Sebagai perusahaan yang berupaya menyediakan layanan yang lebih aman dan merata demi masa depan yang lebih baik, Grab juga ingin menjaga kelestarian lingkungan hidup dengan mendorong ekosistem untuk mengubah limbah plastik ke sesuatu yang lebih berguna dan bisa dimanfaatkan bagi semua orang,” ujar  Ichmeralda Altri Rachman, Head of Marketing GrabFood and New Business, Grab Indonesia.
 
Program yang dilaksanakan pada hari ini, adalah awal dari komitmen berkepanjangan GrabFood terhadap pelestarian lingkungan hidup, dan kedepannya program ini akan dilaksanakan setiap bulan. Sebagai rangkaian awal, GrabFood turut melibatkan 150 mitra pengemudinya untuk mengumpulkan sampah-sampah di Pantai Mertasari Sanur. 
 
 
Kolaborasi besar antara mitra tersebut juga melibatkan komunitas Malu Dong yang kerap melakukan program bersih-bersih sampai di berbagai area di Bali. Bersama dengan para mitra, GrabFood setidaknya menargetkan untuk mengumpulkan 30.000 sampah plastik dalam jangka waktu enam bulan ke depan untuk fase pertama.
 
Guna mengolah sampah yang telah dan akan dikumpulkan, GrabFood juga menggandeng Get Plastic yang memiliki misi untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli atas sampah plastik yang mereka hasilkan sehari-hari. Bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia baik secara personal maupun lembaga, Get Plastic melakukan kampanye yang lebih luas mengenai pengolahan sampah plastik. Get Plastic menghimbau masyarakat agar lebih bertanggung jawab atas sampah plastik yang mereka hasilkan. 
Sampah yang akan dikumpulkan oleh masyarakat akan kemudian dibantu diolah menjadi energi (bahan bakar minyak) untuk kemudian digunakan kembali. 
 
Selain program pengumpulan dan pengelolaan sampah, GrabFood juga bekerjasama dengan salah satu mitra merchant-nya, Burger King, dengan mengadakan karya seni ramah lingkungan yang akan berfungsi sebagai shelter di Burger King Sunset Road. Karya tersebut menggunakan beberapa bahan, yang terbuat dari Sundae Cup Burger King bekas, kayu bekas, dan ban bekas yang telah dikumpulkan dan dibentuk sedemikian rupa agar dapat dinikmati oleh para pengunjung. Karya seni ramah lingkungan tersebut pun melibatkan kolaborasi seniman berkebutuhan khusus Pinky Sinanta dan Sjaki-Tari-Us Foundation. 
 
“Pada kesempatan ini, kami berbangga menjadi tuan rumah untuk proyek perdana GrabFood dalam kampanyenya mengajak masyarakat lebih bijak dengan mengurangi penggunaan plastik dan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan. Hal ini sejalan dengan agenda tanggung jawab sosial Burger King Indonesia. Banyak yang belum mengetahui bahwa Burger King Bali Sunset Road yang merupakan restoran Burger King pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh tim yang terdiri lebih dari 80% anggota yang berkebutuhan khusus. Sungguh menjadi sebuah inspirasi melihat karya seni indah yang berasal dari plastik daur ulang dan dibuat oleh seniman Indonesia yang berkebutuhan khusus yang ditampilkan pada kesempatan ini,” ujar Aaron Tang, Chief Marketing Officer Burger King.  
 
Ke depannya, Grab juga akan meletakkan drop box pengumpulan sampah plastik di beberapa titik di seluruh kota Bali. Drop box pertama akan diletakkan di Burger King Sunset Road, dan menyusul di beberapa Banjar. Sampah plastik yang dikumpulkan dari drop box, lebih lanjut akan diproses dan dipilah oleh Get Plastic. Demi menjaga kebersihan dan mengutamakan fungsi, drop box ini juga dibersihkan setiap harinya.
 
[pilihan-redaksi2]
“Program ini merupakan program yang menjadi komitmen jangka panjang kami. Karena itu, kami juga akan menyediakan beberapa drop box yang nantinya bisa digunakan untuk mengumpulkan sampah plastik di beberapa titik di Bali. Bersama dengan Malu Dong dan Get Plastic, GrabFood membangun model pengumpulan serta pengelolaan sampah plastik yang terintegrasi dengan melibatkan peran aktif kedua organisasi lokal tersebut dalam menyemangati komunitas untuk bijak dalam mengelola sampah. Harapan kami ajakan ini dapat mulai membentuk sebuah kebiasaan baru yang membawa perubahan baik dalam kehidupan sehari-hari,” lanjut Ichmeralda.
 
Komitmen GrabFood untuk terus mendukung kelestarian alam, juga dilakukan bersamaan dengan konsistensi Grab untuk mensejahterakan mitra merchant.  Berdasarkan hasil penelitian Riset Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics di tahun 2018, mitra merchant yang bergabung dengan GrabFood rata-rata melihat peningkatan penjualan sebesar 25% dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp11 juta/bulan. 
 
Kini, GrabFood telah menghadirkan lebih banyak pilihan merchant ke dalam aplikasinya. Alhasil, pertumbuhan volume pengiriman yang meningkat hampir 10 kali lipat pada tahun 2018. Layanan pesan antar makanan GrabFood juga telah dapat dinikmati di 178 kota di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. (bbn/aga/rob)

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami