search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pocari Sweat Sport Teacher Camp, Guru Diajari Agar Materi Olahraga Lebih Berisi
Minggu, 25 Agustus 2019, 12:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Pembelajaran materi olahraga kadang dianggap sebelah mata oleh siswa, tetapi jika bisa dioptimalkan akan menjadi lebih berisi, motivasi prestasi dan keseimbangan dalam proses belajar di sekolah.
 
[pilihan-redaksi]
Hal inilah yang coba untuk dibidik di even "Teacher Camp" yang digelar Pocari Sweat pada Sabtu (24/8) di kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali, Denpasar. Acara yang merupakan pertama kali diinisiasi Pocari Sweat atas rekomendasi Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di 12 Kota di Indonesia.
 
"Kegiatan kali ini, bekerja sama dengan Disdikpora Bali, kami mengajak 90 guru olahraga SMA/SMK baik pemerintah maupun swasta dan sederajat di 4 wilayah, yakni Denpasar, Badung, Tabanan, dan Gianyar," jelas Dhina, Brand Communication Pocari Sweat Area Denpasar.
 
 
Lebih lanjut, dijelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah menambah kompetensi guru olahraga dari sisi materi psikologi olahraga dan latihannya fisiknya (excercise). Sehingga, hasilnya adalah mereka dapat menyalurkan ilmu kepada siswa.       
 
"Respon para peserta bagus mereka mengaku baru pertama kali ada workshop bagi guru olahraga yang mendatangkan narasumber dari pakar psikologi olahraga dan latihan fisiknya," sebutnya, sembari menambahkan para guru juga diajari senam Go ion.   
 
 
[pilihan-redaksi2]
Sementara itu, salah satu pemateri, Rachman Widohardhono sebagai Psikolog Olahraga Pocari Sweat Sport Science menjelaskan materi yang dibawakan lebih membahas bagaimana pelajaran olahraga itu dilakukan dengan pendekatan kepada siswa agar terjadi interaksi yang positif. Hasil yang dicapai nantinya agar siswa di sekolah tidak cepat bosan belajar, termotivasi, semangat, dan tidak cepat lelah.
 
"Outputnya adalah ada nilai yang dicapai sehingga siswa tidak sekadar melakukan aktivitas olahraga, tetapi mereka melakukannya dengan optimal sehingga hasilnya diharapkan siswa lebih baik dalam proses belajar di sekolah," paparnya. (bbn/rob)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami