Inovasi Penelitian di Indonesia Belum Termanfaatkan Secara Optimal
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Karya inovasi dari sebuah penelitian di Indonesia hingga saat ini belum termanfaatkan secara optimal. Komersialisasi terhadap karya-karya inovasi tersebut juga belum maksimal, kendati memiliki nilai ekonomi tinggi bagi kesejahteraan masyarakat.
[pilihan-redaksi]
Berdasarkan data Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) secara- rata-rata dalam setahun inovasi penelitian yang masuk ke INNOPA mencapai 500-700 produk, namun yang dapat ditindaklanjuti untuk diimplementasikan kurang dari 10 persen. Dimana salah satu tantanganya adalah belum terbangunnya komunikasi antara inovator dan investor.
“Ke berbagai pihak seperti investor , ke pemerintah atau ke manufaktur yang ingin membantu si inovator memasarkan. Ketiga lebih pada motivasi diri si inovator untuk sebuah produk, terkadang hanya berhenti sampai pada pemberian penghargaan, tidak dilanjutkan pada pengembanganya” kata Presiden Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA) Erricha Insan Pratisi di sela-sela kegiatan Festival Inovasi Denpasar pada Sabtu (19/10) sore di Denpasar.
Menurut Erricha, tantangan utama yang dihadapi para peneliti atau inovator dalam pengembangan hasil penelitian adalah masalah keterbatasan dana. Pemerintah diharapkan lebih mensosialisasikan terkait jaringan dana-dana pemerintah yang dapat digunakan untuk pengembangan inovasi dan penelitian. “Karena mungkin dananya ada banyak tapi kurang tersosialisasi, jadi inovator kurang paham dana apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk riset” ujar Erricha.
Pada sisi lain pemerintah juga diharapkan memberikan apresiasi terhadap para inovator atau peneliti yang telah mampu menciptakan suatu karya. Apresiasi bertujuan untuk memotivasi inovator lain, sehingga akan lebih banyak lahir inovator-inovator lain.
Reporter: bbn/mul