search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Fenomena Pria Lansia Masih Kunjungi Pijat "Plus" (1): Masuk Kamar Diantar Sopir Taksi
Selasa, 29 Oktober 2019, 10:00 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tempat pijat dengan layanan plus kini menjamur di kawasan Kota Denpasar dan juga kabupaten Badung. Selain melayani jasa pijat sungguhan, tempat pijat plus ini juga melayani layanan ekstra yakni pijat plus dengan berbagai jenis layanan yang bersentuhan dengan aktivitas seks.

[pilihan-redaksi]
Tak hanya dikunjungi pria yang masih tergolong usia muda, namun tempat pijat dan spa ini juga sering dikunjungi pria yang sudah tergolong tua atau lanjut usia. Menurut penuturan terapis spa, pria golongan usia lanjut menjadi salah satu pelanggan yang cukup sering datang ke panti pijat plus.

Seperti dituturkan seorang terapis wanita di sebuah tempat pijat plus di kawasan Renon, Denpasar, sebut saja Neneng. Wanita muda asal Jawa Barat ini mengaku sering menerima tamu pria lanjut usia. Pria lanjut usia langganannya rata-rata berumur 60 tahun ke atas.

"Pernah ada bapak-bapak tua ke sini. Dari depan bapak tua ini masuk kamar diantar supir taksi dengan dipapah karena sudah tua,"jelas Neneng.

Neneng awalnya mengaku takut mendapat "tamu" yang sudah lanjut usia. Oleh karena tamunya sudah lanjut usia, Neneng memberikan perlakuan khusus layaknya pria lanjut usia.

"Buka baju aja saya bantu karena bapak itu tidak bisa buka baju sendiri, juga celananya saya bantu bukakan," ujar janda satu anak ini kepada tim liputan investigasi beritabali.com.

Meski sudah lanjut usia, kata Neneng, namun gairah seksual tamu lansia yang dilayaninya masih cukup baik. Bahkan Neneng mengaku agak kewalahan menerima permintaan yang aneh-aneh dari tamunya.

"Untuk urusan itu bapak tua masih normal seperti laki laki lainnya, tapi ya itu, agak lambat karena memang sudah tua. Tapi ereksinya masih bagus," kata Neneng.

Usai melayani bapak tua, Neneng kemudian membantu memandikan bapak tua dan memakaikan bajunya.

"Lalu saya antar lagi ke ruang "receptionist" depan dan di sana dibantu dipesankan taksi. 

"Saya senang layani bapak tua karena uang tipsnya cukup banyak,"jelas Neneng.


 

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami