search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hotel di Senggigi Gelar Kompetisi Barista Gaet Wisatawan
Senin, 18 November 2019, 11:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Menarik minat para wisatawan untuk menginap di hotel-hotel kawasan wisata Senggigi dan mendukung program kepariwisataan di Lombok barat, akan diselenggarakan atraksi kompetisi roasting kopi.  

[pilihan-redaksi]
Kompetisi akan dilaksanakan tanggal 21 Desember 2019, diikuti 50an para peracik kopi atau disebut Barista. Alasan memilih kopi sebagai kompetisi, untuk mendukung konsep Halal Tourism yang sudah menjadi trade mark pariwisata NTB.

"Kita tidak menjual minuman yang beralkohol, untuk mendukung Halal Tourism di NTB," kata Zulfadi, Manajer Operasional Svarga Hotel, yang berada di kawasan Kerandangan Senggigi, Sabtu (16/11). 

Menurut Zulfadi, hampir semua hotel dan restoran di kawasan Senggigi memiliki barista dan menyediakan kopi sebagai menu wajibnya.
"Kompetisi ini bisa menjadi ajang kumpul-kumpul para barista. Mereka kan punya asosiasi juga," terang Zulfadi, seraya menjelaskan Svarga Hotel berbintang empat ini, selaku penggagas acara kompetisi roasting kopi. 

Sementara itu Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid mengaku antusias dengan rencana pihak Svarga Hotel untuk menyelenggarakan kompetisi roasting kopi. Karena kopi adalah salah satu kekayaan alam Indonesia. 

"Tidak ada daerah di Indonesia yang tidak memiliki kopi yang khas," ujar Bupati Fauzan, saat mengunjungi dan mencicipi kopi di restoran Svarga Hotel.

Menurut Fauzan, bulan Desember ini adalah musim turis mancanegara liburan. Jafi kompetisi roasting kopi ini akan menjadi atraksi tersendiri buat wisatawan. Pihaknya pun memastikan, bahwa melalui Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Pariwisata akan mendukung penuh kegiatan tersebut.

Di Lombok barat sendiri menurut Fauzan, sangat kuat dengan tradisi minum kopi. Untuk para petaninya, banyak berkembang di kawasan hutan Sesaot Narmada, hutan Pusuk, dan di gunung Sasak Kuripan. Bahkan untuk gunung Sasak di akhir tahun ini akan ditanami 200an hektar lahan untuk pertanian kopi. Fauzan berharap kopi masih bisa berkembang lagi di kawasan lain.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami