search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ekplorasi Waktu untuk Lahirkan Karya Bebas dan Kreatif
Senin, 17 Februari 2020, 17:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Pemahaman tentang waktu (time) coba untuk diekplorasi dengan imajinasi tanpa batas untuk melahirkan karya berkarakter, unik dan gaya khas (styling) masing-masing desainer.

[pilihan-redaksi]
Hal ini terungkap saat even prosesi wisuda dan peragaan busana karya 22 siswa Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo pada Sabtu (15/02/2020) di Kerobokan, Badung. Acara ini juga merupakan perayaan jelang hari jadi ke-40 LPTB Susan Budihardjo.

Tahun ini, tema waktu (Time) menjadi tema utama dan materi ujian dipilih. Menurut Susan, waktu adalah keniscayaan yang menawarkan 2 hal dalam satu tempo, lama dan baru, berubah dan tetap. Karenanya, waktu dapat dilihat dari berbagai sudut dan perspektif yang berbeda.

Filosofi inilah yang disodorkan sekolah pada para siswa dan desainer muda untuk membuka imajinasi dan mengembangkan kreativitas sejauh mungkin dan menerjemahkannya menjadi sebuah koleksi karya dengan bebas dan kreatif.

Terbukti dari peragaan busana para siswanya terlihat dari beberapa karya yang menarik perhatian Julia Tori yang mengusung konsep Tori Golf. Dimana salah satu alumnus dari Bali ini mempersembahkan 10 busana untuk wanita dan pria.

Julia mengklaim menjadi yang pertama memanfaatkan batik sebagai material bahan baju golf, baik batik tulis maupun motif batik yang dicetak di atas bahan poliester dan elastane. "Time" diterjemahkan ke dalam perubahan baatik dari waktu ke waktu, mulai yang lawas hingga bergaya kekinian.

Lain halnya dengan Dinisyu, yakni salah satu lulusan LPTB Surabaya yang melihat waktu sebagai pertanggungjawaban atas perilaku baik dan buruk. Ini diterjemahkan menjadi gaun-gaun asimetris hitam putih berbahan satin yang dianyam.       

"Sekolah kami senantiasa memberi dorongan dan dukungan yang maksimal kepada para siswanya bahkan setelah mereka telah menjadi alumni sekalipun," ujarnya.

Pihaknya tiap tahun mengundang alumni untuk mempresentasikan karya di muka publik. Sekolah memfasilitasi penyediaan tempat, panggung, tata lampu, musik hingga model. 

"Kami juga kerap mengikutsertakan murid dan alumni pada gelaran mode seperti Jakarta Fashion Week, atau Indonesia fashion Week dan lain-lain. Hal ini kami lakukan demi menjadikan lulusan paham tantangan yang akan dihadapi ketika terjun di masyarakat nantinya," jelasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami