search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Bule Rusia Jadi Gelandangan, Ini Kata Kepala Kemenkumham Bali
Senin, 13 Juli 2020, 21:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Soal bule Rusia, Rusminnubaev Marat (36) yang jadi gelandangan dan tidur di Taman dekat Patung Ngurah Rai Kuta, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali Jamaruli Manihuruk menanggapi. 

 

[pilihan-redaksi]
Menurut Jamaruli, Marat merupakan salah seorang warga negara asing yang mendapat perpanjangan izin tinggal karena dampak covid-19. 

 

Meski demikian, pihaknya akan mengecek apakah ada pelanggaran yang dilakukan oleh Marat. “Kami masih memeriksa yang bersangkutan apakah ada pelanggaran yang dilakukannya. Apakah harus dipulangkan ke negaranya kita lihat nanti," ujar Jamaruli saat ditemui awak media Senin (13/7/2020). 

 

Ia mengakui, pihaknya menerima informasi terkait adanya seorang bule asal Rusia yang menganggu ketentraman masyarakat di seputaran Bandara. Sehingga diamankan anggota Satpol PP Kabupaten Badung. "Dia diamankan Sat Pol PP dan sudah diserah terimakan kepada Imigrasi Ngurah Rai,” ungkapnya. 

 

Menurut Jamaruli, pihaknya tidak bisa langsung mendeportasi Marat. Pasalnya, penerbangan di tengah Pandemi Covid-19 ini masih terbatas. 

 

Terlebih dari informasi dari pihak Kemenkumham Wilayah Bali, masih ada sekitar 7000 WNA yang terpaksa masih tinggal di Bali karena tidak adanya penerbangan ke negara asal WNA tersebut. 

 

Sebelumnya diberitakan, Satpol PP Kabupaten Badung mengamankan Marat yang kedapatan tinggal di taman dekat Patung Ngurah Rai Kuta. Selama sebulan terakhir dia tidur di Taman kosong tersebut hanya beralaskan tikar di rerumputan. 

 

Menurut Kepala Satpol PP Badung I Gusti Agung Kertha Suryanegara, Marat tidur di Taman tersebut karena tidak punya uang. Bahkan, selama tinggal di sekitar Bandara tersebut hidup dengan meminta-minta kepada warga sekitar. 

 

Diketahui, Marat sebelum ke Bali transit dari kota Dumai, Riau ke Indonesia, dan masuk pada 22 Maret 2020. Sebelum ke Indonesia, bule tersebut jalan-jalan ke Vietnam, Bangkok Thailand, Malaysia, Singapura hingga ke Cina.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami