search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tergelincir dari Atas Tebing, Bocah 10 Tahun Tewas
Minggu, 29 November 2020, 10:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Ahmad Zulaimi (10 tahun) warga Dusun Gunung Batu, Desa Pekat, Kecamatan  Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) meninggal tenggelam di sungai, setelah terpeleset dari atas tebing setinggi 20 meter dan jatuh di sungai Dusun Gunung Batu.

Paur Subbag Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah mengatakan, peristiwa terjadi sekitar pukul 15.30 WITA, Jumat (27/11) sore. Saat itu korban bersama dua temannya berangkat menuju areal hutan di belakang perkampungan setempat. Dengan tujuan mencari jenis kayu serut untuk dijadikan tanaman kerdil atau bonsai.

Untuk menuju lokasi hutan, ketiganya berjalan beriringan. Korban yang berjalan paling belakang tiba tiba mendahului dua rekannya dan berjalan lebih cepat. Karena  melihat kayu serut dari jauh dan hendak menuju ke tempat tersebut.

“Setelah agak jauh meninggalkan dua rekannya, tiba-tiba terdengar teriakan korban. Karena korban terpeleset lalu tergelincir dan disusul suara dentuman air akibat tubuh korban yang jatuh ke dalam sungai,” tutur Aiptu Hujaifah.

Mengetahui hal itu, kedua rekannya turun menuju sungai dan berusaha menolong. Keduanya berusaha menarik kaki korban yang sudah tenggelam.

“Berkali-kali kedua temannya ini mencoba menarik, namun tetap gagal. Dua temannya akhirnya memutuskan untuk meminta pertolongan masyarakat dan kembali ke perkampungan,” ujar Aiptu Hujaifah.

Mengetahui laporan dari masyarakat, Kapolsek Pekat Ipda Muh Sofiyan Hidayat S.Sos dan anggotanya juga masyarakat langsung menuju lokasi dan berhasil mengevakuasi mayat korban dari dalam sungai. 

Kondisi korban nampak mulut mengeluarkan busa serta luka di pelipis kiri. Selanjutnya mayat korban dibawa menuju rumah orang tuanya di Desa Pekat.

Sementera terkait peristiwa itu, tambah Hujaifah, kedua orang tua korban Tahir (64 tahun) dan Rianim (50 tahun) ikhlas menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.

“Terhadap peristiwa tersebut Kapolsek Pekat menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar menjadikan musibah ini sebagai pembelajaran bagi para orang tua untuk lebih memperhatikan dan mengontrol aktivitas anak-anaknya agar tidak terjadi hal-hal yang berisiko seperti ini,” pungkasnya.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami