33 Desa di Jembrana Akan Dilintasi Jalan Tol
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Pembangunan jalan tol Gilimanuk-Mengwi nantinya akan melintasi 33 desa atau kelurahan di 5 kecamatan yang ada di Jembrana.
Hal ini terungkap saat sosialisasi rencana pembuatan jalan tol yang difasilitasi dinas pekerjaan umum kabupaten Jembrana dan Dinas Pekerjaan umum Provinsi Bali, Rabu (6/1). Dalam sosialisasi tersebut dihadiri tim konsultan dan pemrakarsa pembangunan jalan tol yang menyampaikan basic design pembangunan jalan tol yang akan dibangun.
Dalam pertemuan sekitar 3 jam tersebut, secara umum disampaikan bahwa pembangunan jalan tol dibangun dalam tiga sesi. Diantaranya sesi pertama Gilimanuk – Pekutatan sepanjang 55 kilometer, seksi dua Pekutatan-Soka sepanjang 21,65 kilometer dan sesi tiga Soka – Mengwi 18,85 kilometer.
Dari sepanjang jalan tol disediakan tiga rest area, diantaranya berada di wilayah Desa Tukadaya, Desa Yeh Sumbul dan Desa Gumrih. Serta dilengkapi dengan tiga simpang susun untuk jalur keluar dan masuk jalan tol dari jalan arteri.
Wilayah Kabupaten Jembrana terpanjang yang dilalui jalan tol yang melintasi pemukiman, jalan dan lahan milik warga. Karena itu, perlu masukan dari masyarakat mulai dari dampak yang akan ditimbulkan sebelum dan setelah pembangunan jalan, sehingga pembangunan jalan tol berjalan dengan baik.
“Sementara ini hanya sosialisasi basic desain dulu, sehingga perlu masukan,” ujar Plt kepala dinas pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, dan kawasan pemukiman Jembrana I Wayan Sudiarta.
Namun untuk waktu pelaksanaan jalan tol, pihaknya juga masih belum mengetahui secara pasti. Pasalnya, dari segi lokasi yang akan dibangun jalan tol masih belum ditetapkan. Pihak pemrakarsa dan konsultan rencana pengajuan penetapan lokasi masih minggu depan sehingga masih belum ada lokasi pasti yang akan digunakan untuk jalan total.
Kepala Bidang Bina Marga provinsi Bali I Wayan Putu Suarjana mengatakan, pembangunan jalan tol Gilimanuk – Mengwi merupakan lanjutan dari pembangunan jalan tol di Jawa. Pembangunan Jalan tol Gilimanuk – Mengwi direncanakan mulai pada tahun 2021 ini, namun untuk lokasi masih belum ada penetapan lokasi.
Sehingga mengenai patok yang saat ini sudah ada, merupakan patok awal sebagai bahan survei, belum final. Karena itu, meskipun saat ini sudah ada patok di sejumlah lokasi di Jembrana masih belum tentu dilalui jalan tol.
“Bisa bergeser, karena belum ada penetapan lokasi,” terangnya.
Sebelum penetapan lokasi, menyiapkan sebatas basic desain dan feasibility study yang akan dilanjutkan dengan penetapan lokasi. Selanjutnya setelah penetapan lokasi, akan ada pertemuan lagi untuk memastikan trase yang terpilih.
Pihaknya menekankan agar pembangunan jalan tol semaksimal mungkin kearifan lokal Bali diakomodir, sehingga meminta pada pemrakarsa untuk memberikan ruang pada masyakat dan pemerintah daerah dari perencanaan.
“Pertemuan ini sangat diharapkan mendapat masukan maksimal,” ungkapnya.
Reporter: bbn/tim