3 Sektor Usaha di Bali Ini Catat Pertumbuhan Tertinggi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan dilihat dari 17 lapangan usaha, sebanyak 13 diantaranya tercatat tumbuh positif selama pandemi melanda di tahun 2020.
Tercatat, tiga pertumbuhan tertinggi dialami lapangan atau sektor usaha Pengadaan Listrik dan Gas yang tumbuh sebesar 5,46% (qtq), diikuti sektor Penyediaan Akomodasi Makan dan Minum yang tumbuh sebesar 3,61% (qtq), dan Jasa Kesehatan & Sosial yang tumbuh sebesar 3,01% (q-t-q).
Sejalan itu, sektor pertanian juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,99% (qtq). Dari sisi penggunaan, perbaikan terjadi pada komponen Konsumsi Pemerintah (29,88% qtq), Ekspor Luar Negeri (13,16% q-t-q), dan Investasi (2,4% qtq).
Sedangkan jika dilihat secara tahunan (yoy), ekonomi Bali mengalami kontraksi -12,21% (yoy), yang bersumber dari kontraksi hampir seluruh komponen permintaan, kecuali konsumsi pemerintah.
"Dari sisi lapangan usaha, kontraksi terjadi pada seluruh lapangan usaha utama," terangnya dalam keterangan resminya belum lama ini.
Secara keseluruhan tahun 2020, Bali tumbuh negatif -9,31% (yoy), searah dengan prakiraan BI sebelumnya. Bali merupakan Provinsi terparah terdampak Covid-19 mengingat 54% sumbangan PDB berasal dari sektor pariwisata.
Untuk sisi penggunaan, kontraksi tertinggi terjadi pada komponen impor luar negeri (-78,34% yoy), ekspor luar negeri (-76,23% yoy), Investasi (-12,21% yoy), Konsumsi Rumah Tangga (-3,65% yoy).
Sementara konsumsi pemerintah masih tumbuh positif 0,17% (yoy). Kemudian, lapangan usaha, hampir seluruhnya mengalami pertumbuhan negatif, dengan kontraksi terdalam pada lapangan usaha transportasi dan pergudangan (-31,79% yoy), akomodasi makan & minum (-27,52% yoy) serta pengadaan listrik air dan gas (-16,49% yoy).
"Kami memperkirakan bahwa perekonomian Bali di triwulan I 2021 akan membaik dengan tingkat kontraksi yang mengecil," tutupnya.
Reporter: bbn/aga