search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Air Terjun Suwat, Surga Tersembunyi di Gianyar Utara
Rabu, 10 Maret 2021, 23:15 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Bali tidak henti-hentinya memanjakan wisatawan dengan berbagai macam destinasi wisata baru yang membuat momen liburan semakin tak terlupakan. 

Jika sebelumnya Anda telah menjelajahi deretan wisata pantai di Bali yang begitu eksotis. Kali ini kita bisa mengenelusuri keindahan Air Terjun Suwat yang merupakan destinasi wisata baru yang tidak kalah menawan. Air terjun dengan pemandangan yang sangat menawan ini berada tidak jauh dari lokasi Pura Dalem Suwat.

air terjun Suwat atau Suwat Waterfall Gianyar Utara resmi dibuka 22 Oktober 2019 dan langsung menarik perhatian wisatawan sehingga popularitasnya semakin meningkat. Meskipun awalnya kawasan air terjun dianggap sebagai tempat yang angker, namun akhirnya berhasil dibuka dan dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan dari Desa Adat Suwat.

Akses jalan menuju ke lokasi air terjun pun sudah cukup memadai dengan pemandangan alam yang memanjakan mata. Di sepanjang perjalanan kamu akan melewati persawahan dan hutan dengan pepohonan besar yang asri sehingga langkah kakimu akan semakin menyenangkan.

Air terjun Suwat memiliki ketinggian sekitar 15 meter dengan suasana alam yang begitu eksotis. Sementara di bagian bawah air terjun terdapat kolam pemandian yang cukup luas dengan kesegaran yang begitu menggoda. 

"Bagi yang tidak bisa berenang pun bisa tetap bermain air dengan aman menggunakan pelampung yang telah disediakan oleh pihak pengelola," jelas Bendesa Desa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibia belum lama ini.

Desa Suwat juga terkenal dengan festival Air Suwat yang rutin digelar setiap pergantian tahun baru masehi. Penyelenggaraan festival Air Suwat atau perang air yang dikenal dengan istilah Siat Yeh ini merupakan tradisi diwariskan oleh para leluhur sehingga masyarakat rutin menggelar acara ini. Tradisi perang air ini dipercaya sebagai bentuk pembersihan diri dari hal-hal negatif yang telah terjadi sebelumnya. 

"Sehingga harapannya, hal-hal tersebut tidak akan terulang kembali di masa yang akan datang," ujarnya.

Selain sebagai simbol pembersihan diri, tradisi Siat Yeh juga merupakan bentuk penghormatan kepada sumber mata air yang konon berkhasiat sebagai pengobatan segala macam penyakit. Harapannya, sumber mata air di Dewa Suwat bisa terus mengalir karena air merupakan unsur alam yang sangat penting.

"Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara karena cukup unik dan bahkan wisatawan bisa ikut berpartisipasi dalam tradisi tersebut. Sehingga membuat momen liburan semakin berkesan dan tak terlupakan," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami