search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Penambang Emas Ditemukan Tewas, Diduga Keracunan
Kamis, 1 April 2021, 14:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Tiga Penambang Emas Ditemukan Tewas, Diduga Keracunan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tiga orang pria ditemukan tewas. Ketiga korban Paisal (38), Maulud (28) dan Imron (35). Mereka merupakan penambang emas tanpa izin di tepi sungai Desa Simpang Parit, Kabupaten Merangin, Jambi.

Kapolsek Sungai Manau, Iptu Karto membenarkan tiga orang tewas di lubang tambang. Mereka diduga keracunan udara yang bercampur dengan asap mesin (CO2) sehingga kekurangan oksigen.

"Ya benar ada, ketiga korban warga desa yang berbeda namun satu pekerja tambang emas ilegal," katanya, dilansir digtara.com--jaringan suara.com, Rabu (31/3/2021).

Awalnya korban menambang emas di simpang parit. Lubang tambang yang begitu dalam membuat korban penasaran. Saat satu orang korban bernama Paisal mengecek ke dalam, langsung tewas karena keracunan.

"Awalnya satu orang tewas di dalam lubang tambang dan saat korban bernama Imron penasaran dengan teman yang tidak muncul-muncul dari dalam lubang tambang, Imron mengecek ke dalam lubang namun langsung tewas," ujarnya.

Saat dua orang tewas di dalam lubang tambang emas, korban Maulud menyusul melihat ke dalam tambang. Namun, saat turun juga ikut tewas di dalam lubang.

"Ketiga penambang emas ilegal tewas seketika karena keracunan di dalam lubang tambang," ungkapnya.

Rekan korban mengetahuinya langsung melapor kepada warga, dan dengan depat membantu mencari korban di dalam lubang tambang emas.

"Kalau kejadian tiga orang tewas tepat Senin, 29 Maret 2021, sekitar pukul 09.00 WIB dan saat warga rekan korban mengetahui langsung melapor ke warga dan senin siang, langsung dilakukan pencarian dengan cara menyedot air pakai mesin sebanyak 7 mesin namun tidak berhasil," kata Karto.

Selasa dini hari para rekan penambang dan warga mencoba menambah mesin penyedot air sebanyak satu mesin dan dengan total 8 mesin penyedot air.

Masyarakat terus berusaha mengeringkan air dari dalam lubang dan saat kering. Pada Selasa sekitar pukul 13.30 WIB, tiga korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.

Setelah itu diangkat dan langsung dibawa ke rumah duka masing-masing untuk dikebumikan.(sumber: suara.com)


 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami