search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tabanan Dapat Proyek Pengembangan Bawang Putih Seluas 6 Hektar
Sabtu, 5 Juni 2021, 10:05 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Tabanan menjadi lokasi riset dan pengembangan inovatif kolaboratif Balitbangtan Kementrian Pertanian khususnya untuk komoditi bawang putih. Salah satunya melalui program peningkatan produksi lipat ganda (Proliga).

Enam hektar luasan lahan disediakan untuk uji coba di dua lokasi masing-masing 3 (tiga) hektar di Desa Batusesa, kecamatan Baturiti dan Desa Jatiluwih, kecamatan Penebel. Penanaman perdana program pusat ini dilakukan, Jumat (4/6) di Desa Batusesa. 

Kepala Dinas Pertanian Tabanan, I Nyoman Budana menjelaskan, Tabanan berhasil lolos mendapatkan program terbaru pemerintah yang sifatnya terbatas di seluruh Indonesia. 

Dimana program yang dinamakan peningkatan produksi lipat ganda (Proliga) diharapkan dapat menggairahkan petani bawang putih khususnya di Tabanan untuk memproduksi bawang putih yang secara kualitas maupun kuantitas semakin baik.

Serta dapat mengembalikan kecamatan Penebel khususnya kawasan Jatiluwih sebagai sentra pengembangan bawang putih. Dipilihnya dua lokasi ini karena memenuhi persyaratan yang dibutuhkan seperti ketinggian. 

“Ini program baru dan Tabanan berhasil dapat 6 hektar untuk kajian dan sifatnya terbatas di seluruh Indonesia. Kalau untuk program pengembangan tahun ini juga tetap didapat rencananya di desa Babahan Penebel seluas 50 hektar mudah-mudahan tidak di recofusing lagi, karena sebelumnya sempat dapat 100 hektar turun jadi 50 hektar,” terangnya, Jumat (4/6). Lanjut kata Budana, untuk program Proliga ini, selama tiga bulan masa tanam tentunya mendapatkan perlakuan khusus dibandingkan program pengembangan yang rutin tiap tahunnya, lantaran hasil produksi dari kajian ini ini akan dijadikan bibit yang tentunya memenuhi standar sertifikasi

“Program ini untuk kajian memperbesar umbi sehingga produksi meningkat paling tidak 3 kali lipat itu harapannya, sehingga selama masa tanam akan didampingi oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali (BPTP) dan dari balai pengkajian sertifikasi,” ucapnya.

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami