Permintaan Hasil Kerajinan Anyaman Rotan dan Mebel Menurun di Masa Pandemi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Selama Pandemi permintaan hasil kerajinan atau handycraft menggalami penurunan baik dari hotel, villa maupun ekspor.
Hal tersebut diungkapkan salah satu distributor aneka macam kerajinan anyaman rotan dan mebel di Jalan Kedampang, Banjar Kesambi, Kerobokan, Badung.
Distributor aneka kerajinan anyaman rotan Ani, mengatakan, memang ada penurunan permintaan seiring dengan kondisi sepinya jumlah wisatawan ke Bali. Penurunan permintaan mencapai kurang lebih 30 persen.
"Menurun permintaan dari toko-toko aneka kerajinan di wilayah Badung khususnya," jelasnya.
Biasanya permintaan sudah mulai meningkat masuk di bulan-bulan ini. "Juni, Juli, Agustus November dan Desember sudah mulai ramai seharusnya," ujarnya.
Ia membandingkan jika sebelum Pandemi permintan datang dari berbagai negara selain dari toko eceran yang dengan sekali pesan bisa mencapai ratusan.
"Biasanya permintaan datang dari beberapa negara mulai dari Australia, USA, India, Italia dan negara-negara lainnya. Dengan jumlah 200 hingga 300 unit," paparnya.
Selain itu jika dilihat bahan baku juga menggalami kenaikan mulai dari rotan naik 20 persen, rangka lamupu naik 50 persen, kabel 25 persen dan bungkus plastik juga ikut naik sebesar 10 persen.
"Bahan baku di tengah Pandemi seharusnya menurun, lah malah harganya menjadi naik. Tidak menggerti jadinya saya," keluhnya.
Hal yang sama juga disampaikan Adi pelaku usaha mebel di daerah yang sama dengan melayani permintaan konsumen dari beberapa hotel maupun villa di Badung dan sekitarnya.
Ia mengakui terjadi penurunan permintaan sejak Pandemi yang akhirnya mengakibatkan pendapatan juga ikut menurun mencapai 50 persen.
"Ya menurun memang permintaannya sampai saat ini," ujarnya.
Reporter: bbn/aga