search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sejarah Gempa dan Tsunami di Pulau Seram
Kamis, 17 Juni 2021, 10:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Sejarah Gempa dan Tsunami di Pulau Seram

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Rabu (16/6/2021) Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan adanya potensi tsunami di Maluku Tengah, tepatnya di Pulau Seram. Hal itu dipicu akibat gempa yang diduga berasal dari longsor di bawah laut.

Kejadian tsunami kecil ini juga terpantau dari Stasiun Tide Gauge Tehoru yang dihandle atau dioperasikan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm pada pukul 11.47 WIB atau empat menit setelah gempa terjadi.

Kejadian tsunami kecil juga terekam di Stasiun Tide Gauge Banda (BIG) dengan ketinggian maksimum 7 cm pada pukul 12.02 WIB atau 19 menit setelah gempa.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Namun demikian berdasarkan hasil observasi, tinggi muka air laut menunjukkan ada kenaikan dan terjadi tsunami kecil yang diduga kuat berkaitan longsoran bawah laut yang dipicu gempa," ujar Koordinator Bidang Mitigasi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam siaran pers yang diterima via aplikasi pesan.

Berkaca dari peristiwa itu, Daryono menyebut kejadian tsunami kecil tersebut menandakan bahwa kawasan di Maluku Tengah memang rawan akan gempa dan tsunami.

Dia mengingatkan, sebelumnya di wilayah selatan Pulau Seram sudah terjadi gempa dan tsunami destruktif, seperti gempa dan tsunami Ambon-Seram di tahun 1674 yang menyebabkan 2.243 orang meninggal.

Kemudian gempa dan tsunami Elpaputih 1899 menyebabkan 4.000 orang meninggal; gempa dan tsunami Ambon 1950, dan gempa Ambon 2019 yang menyebabkan 31 orang meninggal.

Daryono membeberkan bahwa gempa Maluku Tengah yang bermagnitudo 6 pada Rabu siang itu dipicu aktifitas sesar aktif yang diduga berasosiasi dengan Zona Sesar Kawa. Hasil analisis mekanisme sumber gempa ini menunjukkan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault ).

Hingga Rabu sore pukul 16.00 WIB, tercatat telah terjadi 16 gempabumi susulan dengan magnitudo berkisar antara 1,9 - 3,7 di sekitar Pulau Seram, Maluku Tengah.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami