search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diborgol Bersama 123 Hari, Pasangan Ini Umumkan Putus
Rabu, 23 Juni 2021, 09:45 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Diborgol Bersama 123 Hari, Pasangan Ini Umumkan Putus

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Masih ingat dengan pasangan Ukraina yang diborgol bersama untuk membuktikan cinta dan memecahkan rekor? Setelah 123 hari saling terikat, pasangan itu mengumumkan perpisahan di akun media sosialnya.

Menyadur New York Post Selasa (22/06), pasangan Alexandr Kudlay dan Viktoria Pustovitova telah melepaskan borgol dan 123 hari bersama sudah cukup bagi mereka untuk berbagi segalanya.

“Hore!” teriak Pustovitova, 29, pada akhir Mei saat pemotong baut raksasa memotong rantai baja yang mengikat tangannya ke tangan Kudlay, 33, selama tiga bulan. "Saya akhirnya bebas," tambahnya.

Pustovitova, ahli bulu mata dari kota timur Kharkiv, mengusulkan agar dia dan Kudlay, seorang penjual mobil, memborgol diri mereka bersama pada Hari Valentine sebagai upaya terakhir untuk menyelamatkan hubungannya.

“Saya memutuskan ini akan menjadi pengalaman yang menarik bagi saya,” kata Pustovitova kepada Reuters pada awal masa cintanya dengan Kudlay pada Februari.

Pasangan ini mendokumentasikan eksperimen mereka yang tak terhindarkan di Instagram untuk lebih dari 7.800 pengikut mereka. "Ini akan membawa emosi cerah baru yang tidak saya alami sebelumnya," katanya.

Tapi alih-alih memiliki harapan, pasangan ini mereka justru mendapat konflik dan berbagai cobaan. “Begitu kami menemukan satu sisi positif dalam suatu situasi, langsung ada dua sisi negatif,” jelas Kudlay.

“Vika ingin kembali ke ritme kehidupan sebelumnya, dia merindukan apa yang dulu dia lakukan. Dia tidak menanggapi dengan baik saran saya untuk terus melakukan apa yang dia suka lakukan bersama saya.”

Kurangnya ruang pribadi memicu pertengkaran, kepahitan, dan pengabaian emosional di antara keduanya. "Kami tidak berada pada gelombang yang sama," dia bersikeras. “Kami benar-benar berbeda.”

“Saya ingin menjalani hidup mandiri saya sendiri, dan tumbuh sebagai pribadi yang mandiri,” ungkap Pustovitova kepada publik.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami