Viral Video Ribuan Ikan Mati Mengambang di Danau Batur Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Video penampakan ribuan ikan yang mati menjadi viral. Ribuan ikan itu mengambang memenuhi Danau Batur, Kintamani, Bali.
Penampakan mengerikan ini dibagikan oleh akun Instagram @denpasar.viral. Hingga berita ini dipublikasikan, sedikitnya video telah disaksikan 4.500 kali.
Penyebab ikan-ikan itu mati akibat semburan belerang. Dilaporkan hingga kini, semburan belerang di Danau Batur masih terus terjadi.
"Akibat semburan belerang yang masih terus terjadi hingga saat ini, membuat ribuan ikan di Danau Batur, Kintamani, mati," tulis warganet.
Dalam video, terlihat ribuan ikan berwarna-warni mengambang. Ribuan bangkai ikan berukuran kecil itu tampak memenuhi permukaan danau.
Sebagai informasi, zat belerang memang selalu keluar dari dasar Danau Batur setiap tahunnya. Jika danau menyemburkan belerang otomatis ikan yang diternak para petani di danau itu mati keracunan.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (D-PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma mengatakan kejadian ini merupakan yang terparah dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Petugasnya dan pembudidaya ikan telah mengevakuasi bangkai ikan dari dalam danau.
“Sementara ini baru sekitar 17 ton bangkai ikan yang berhasil diangkat dari danau,” kata I Watan Sarma.
Video ribuan ikan mengambang itu menjadi perhatian warganet. Mereka ikut banjir air mata menyaksikan ribuan ikan yang mati.
Hal ini ditunjukan warganet dengan membanjiri emoji tangisan di kolom komentar. Mereka juga bertanya mengenai situasi di daerah Danau Batur.
"Kita dah boleh main kesana belum ya," tanya warganet.
"Mau kiamat," sahut warganet.
"Sedih," komen lainnya.
"Auto panen," tambah warganet.
18 Ribu Ikan Mujair di Danau Batur Mati, Petani Merugi
Akibat keracunan belerang, ribuan ikan nila atau mujair di Danau Batur, Kintamani, kabupaten Bangli, Bali mati. Padahal ikan budidaya dari para petani itu sudah siap panen dan dijual.
Ketua kelompok nelayan ikan mujair, Jero Agus Jambe mengatakan ikan nila miliknya yang mati ada sekitar 18 ribu ekor.
"Belum milik petani lainnya. Ikan nilanya sudah besar dan siap dijual," kata Jero Agus Jambe di Danau Batur.
Pembudidaya ikan tersebut berharap Pemkab Bangli dan Bupati Bangli bisa memberikan bantuan modal, agar mereka bisa melanjutkan budidayanya.
"Selama beberapa hari terakhir, belerang keluar di Danau Batur. Hampir semua ikan milik petani keracunan," ucapnya.
Zat belerang memang selalu keluar dari dasar Danau Batur setiap tahunnya. Jika danau menyemburkan belerang otomatis ikan yang diternak para petani di danau itu mati keracunan.
Jero Agus Jambe mengaku semua ikan nila yang dibudidaya mati totalnya sekitar 3 ton.
"Kalau satu kilogram ikan nila di pasar harganya Rp28 ribu kali 3 ribu kg, berarti sekitar Rp84 juta kerugian kami," pungkasnya.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net